Bisnis.com, SINGAPURA – Harga minyak dunia melonjak setelah laporan data Energy Information Adminitration menunjukkan pasokan minyak Amerika Serikat sedikit berkurang. Selain itu, pasar minyak sudah mencapai tahap jenuh jual atau oversold.
Amrita Sen, Kepala Analis Energy Aspects Ltd., mengatakan posisi pasar minyak yang sudah oversold juga mendukung pergerakan harga. Apalagi spekulan menganggap kejatuhan harga minyak saat ini terlalu berlebihan.
“Melihat penurunan harga yang cukup signifikan bisa membuat pertumbuhan permintaan mengejutkan,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (18/12/2014).
Pasokan minyak Amerika Serikat (AS) yang sampai 12 Desember kemarin dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,26% menjadi 379,9 juta barel dibandingkan pasokan bulan lalu sebesar 380,8 juta barel juga ikut mendukung penguatan komoditas energi tersebut.
Pada penutupan kemarin, minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami penguatan sebesar 2,67% menjadi US$57,98 per barel. Sedangkan, minyak Brent juga ikut menguat sebesar 2,83% menjadi US$62,91 per barel.
BACA JUGA
GOLKAR TERBELAH: Bakal Runtuh & Jadi Partai Gurem
KURS RUPIAH 18 DESEMBER: Gejolak Rupiah, How Low Can You Go?
Ini 10 Perbedaan Gejolak Rupiah Saat Ini dan Krismon 1998 serta Krisis Global 2008
PIMPINAN KPK TINGGAL 4 ORANG: Pemerintah Tak Cemas, KPK Tetap Berjalan Normal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel