Bisnis.com, JAKARTA—PT Asei Reasuransi Indonesia (Asei Re) resmi mengalihkan bisnis asuransinya ke anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Asei Indonesia dengan nilai aset Rp550 miliar.
Setelah merampungkan pengalihan bisnis dari induk usaha, Asuransi Asei Indonesia ditargetkan beroperasi penuh mulai 2 Januari 2015. Seperti diketahui, pemisahan unit usaha tersebut telah mendapatkan ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober lalu.
“Untuk sementara, kami akan fokus untuk konsolidasi dan rebranding merk. Dulu, namanya Asei Re, padahal bisnisnya bukan reasuransi tetapi asuransi,” ucap Direktur Utama Asuransi Asei Indonesia Eko Wari Santoso di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (19/12/2014).
Tidak hanya itu, Eko mengaku proses transisi dan pengalihan bisnis dari induk usaha ke anak usaha sempat menyebabkan transaksi bisnis terganggu. Oleh karena itu, dirinya belum berani membeberkan target pendapatan premi dan laba pada tahun depan.
Hingga akhir tahun ini, dirinya memperkirakan Asuransi Asei Indonesia hanya mampu meraup premi bruto senilai Rp1,1 triliun, sedangkan berdasarkan rencana anggaran seharusnya Asuransi Asei Indonesia dapat mengantongi setidaknya Rp1,3 triliun.
“Ini adalah pekerjaan rumah bagi kami. Tantangannya, tahun depan Asuransi Asei Indonesia mulai membidik segmentasi sehingga diharapkan dapat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar segmentasi,” tambahnya.
Sebagai gambaran, proses pemisahan tersebut dilakukan sebagai tahapan pelaksanaan perjanjian dasar pembentukan perusahaan reasuransi nasional pada 14 Oktober 2014. Pembentukan Asuransi Asei Indonesia merupakan salah satu bagian dari rencana pendirian perusahaan reasuransi raksasa bernama Indonesia Re.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel