Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mengakui pada 2014 terjadi peningkatan nilai investasi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Pekanbaru Musa mengatakan hingga November 2014, nilai realisasi investasi yang sudah masuk mencapai Rp4,09 triliun.
“Kalau dibandingkan dengan 2013 lalu yang hanya Rp1,5 triliun, angka ini naik cukup tinggi. Sebagian besar investor yang masuk ke Pekanbaru memilih usaha bidang properti,” katanya di Balai Kota, Jumat (19/12/2014).
Selain bidang properti, investor juga menanamkan modalnya di bidang pusat belanja, pasar modern, arena hiburan, hotel, penginapan, serta rumah sakit.
Terjadinya peningkatan investasi ini menurut Musa, sesuai dengan harapan Pemkot Pekanbaru yang ingin mewujudkan Ibu Kota Provinsi Riau ini sebagai pusat perdagangan dan jasa utama di pantai timur Sumatra pada 2020 mendatang.
Untuk menjaga pertumbuhan ini, pihaknya telah melakukan serangkaian langkah evaluasi dalam memberikan pelayanan kepada investor yang ingin menanamkan modal di Pekanbaru.
“Rencananya tahun depan kami akan lebih meningkatkan penggunaan layanan berbasis teknologi informasi dan mendorong penggunaan sistem online, termasuk dalam memenuhi berkas-berkas yang dibutuhkan untuk perizinan,” katanya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan Pemkot akan mendorong peningkatan investasi di tiga bidang utama yakni jasa, perdagangan dan industri.
Khusus bidang jasa, Pemkot selalu memberikan kemudahan kepada pengusaha dan investor yang akan menanamkan modalnya seperti perhotelan, wahana hiburan dan pariwisata.
Di bidang perdagangan, Pemkot juga masih memberikan kesempatan kepada investor yang berminat untuk membuka usaha dan bisnis, termasuk sektor ritel.
Sedangkan untuk bidang industri, Pemkot Pekanbaru telah menyiapkan kawasan khusus yaitu Kawasan Industri Tenayan. Di lokasi ini diharapkan pengusaha dapat menjalankan kegiatan industri dengan baik dan Pemkot terus menyiapkan segala fasilitas pendukung untuk memudahkan aktifitas industri di sana.
“Untuk masalah perizinan kami sudah mendorong kemudahan prosesnya lewat BPTPM yang menjadi satu pintu perizinan. Sedangkan fokus yang perlu kami perbaiki lainnya adalah dukungan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas transportasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel