Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah fluktuatif nilai tukar rupiah, PT Bank OCBC NISP Tbk mendapatkan dana segar yang siap diambil kapan pun sekitar US$300 juta dari parent company yang berada di Singapura.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan parent menyediakan dana US$300 juta, akan tetapi sampai saat ini perusahaan yang dipimpinnya belum menggunakan dana tersebut.
"Kalau kondisi kurang baik, maka itu bisa digunakan. Namun harapan kami, agar pasar lebih tenang sehingga dana US$300 juta tidak kami tarik," katanya, baru-baru ini.
Sementara itu, pada dua tahun silam, Bank OCBC NISP telah menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun dan sisanya akan diterbitkan jika kondisi pasar sudah membaik. Menurutnya, kondisi pasar obligasi belum baik artinya instrumen pasar modal dan pasar uang masih akan sulit atau mahal.
Parwati mengatakan masa berlaku penerbitan emisi obligasi yang direncanakan Bank OCBC NISP akan berakhir pada kuartal I/2015. Menurutnya, jika kondisi pasar reda, maka sisa aksi korporasi besar kemungkinan akan dilanjutkan. Namun, bila kondisi belum membaik, perusahaan akan memaksimalkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Adapun posisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan sebesar 26% atau setara dengan nominal sebesar Rp79,5 trilliun dari Rp62,9 triliun pada periode yang sama lalu.
Hingga November 2014, posisi dana murah (current account saving account/CASA) sudah mencapai 30% dari total DPK. Hingga tahun depan, Bank OCBC NISP menargetkan pertumbuhan 35%--38%. Parwati mengungkapkan perusahaan akan menjaga pertumbuhan yang sustain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel