SAPI POTONG : Ketersediaan Daging Terancam

Bisnis.com,23 Des 2014, 22:09 WIB
Penulis: Irene Agustine
Bursa Sapi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketersediaan sapi potong dalam negeri memasuki masa kritis setelah Badan Pusat Statistik melansir motivasi 75,75% usaha rumah tangga yang memelihara sapi potong bertujuan untuk mengembangbiakan sapi, bukan memperdagangkannya.

Hal tersebut diperparah dengan data Jumlah RT pemelihara sapi potong  mencapai 5.078.979 usaha, tetapi mayoritas RT sebesar 66,34% hanya memelihara sapi sebanyak 1-2 ekor.

RT yang memelihara sapi sebanyak 3-9 ekor hanya 28,83% dari keseluruhan RT, sedangkan 4,83% RT memelihara sapi lebih atau sama dengan 10 ekor. Sementara itu, populasi sapi potong mencapai sekitar 12,32 juta  ekor saat ini.

Dalam sensus tersebut juga dinyatakan RT pemelihara sapi potong  tidak rutin menjual hasil ternaknya atau pada saat tertentu  82,39%. Adapun, 52,34% di antaranya menjual sapi hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan faktor-faktor itu  membuat pasokan daging sapi potong dalam negeri yang dijual ke pasar menjadi sedikit.

Dia mengatakan RT pemelihara sapi potong cenderung tidak menyuplai kebutuhan pasar meskipun harga sedang tinggi atau mereka membutuhkan uang.

“Karena mayoritas menjual saat memenuhi (keperluan) pribadi saja. Misalnya sunatan, wisuda, kawinan,” katanya dalam Konferensi Pers Hasil Sensus Pertanian 2013, Selasa, (23/12/2014).

Menurutnya,  masalah ini harus menjadi perhatian pemerintah, mulai dari sisi produksi sampai tata niaga agar daging sapi dalam negeri  tepat sasaran memenuhi kebutuhan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini