BPS: Di Bangka, Usaha Tanaman Lada Lebih Menguntungkan

Bisnis.com,26 Des 2014, 03:40 WIB
Penulis: News Editor
Lada Putih. /Bisnis.com

Bisnis.com, PANGKAL PINANG - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, usaha tanaman lada relatif lebih menguntungkan jika dibanding dengan karet dan kelapa sawit.

Kepala BPS Babel, Herum Fajarwati mengatakan rata-rata biaya produksi usaha perkebunan lada per tahun per hektare Rp22,4 juta (57,30% dari total produksi), karet Rp9,1 juta (80,10%) dari total biaya produksi) dan kelapa sawit sebesar Rp6,6 juta (77,57% dari total biaya produksi,).

"Dari hasil survei tersebut perkebunan lada relatif lebih menguntungkan dibanding kedua komoditas lainnya," katanya di Pangkalpinang, Kamis (26/12/2014).

Dia mengatakan biaya produksi lada yang paling besar yaitu pengeluaran untuk upah tenaga kerja sebesar 54,43% dengan jenis kegiatan terbesar saat proses panen yang mencapai 18% dari seluruh total biaya produksi.

"Jenis kegiatan bercocok tanam lada memiliki pola struktur rata-rata biaya yang sedikit dibanding karet dan kelapa sawit. Biaya yang cukup besar yaitu untuk benih sebesar 8,17%," ujarnya.

Selanjutnya, biaya produksi karet dengan total pengeluaran terbesar untuk upah kerja sebesar 67,25%, kegiatan terbesar saat panen yang mencapai 57,61%.

"Untuk kelapa sawit biaya pupuk dan pestisida cukup kecil yaitu sebesar 3,85% dan 0,87%, hal itu karena perawatan tanaman karet yang siap panen tidak memerlukan pupuk dan pestisida," katanya.

Kemudian biaya produksi kelapa sawit pengeluaran terbesar untuk upah tenaga kerja sebesar 40,17% kegiatan terbesar saat panen yang mencapai 21,25% dari seluruh total biaya produksi.

"Selain untuk upah kerja biaya produksi yang relatif besar yaitu untuk pupuk sebesar 27,76%, sewa lahan 15,47%, pestisida 3,89% dan benih 2,38%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini