BIsnis.com, JAKARTA—Indonesia Reasuransi (Indonesia Re), perusahaan reasuransi raksasa dengan konsep joint capacity, bakal mendapatkan modal senilai Rp1,5 triliun pada tahun depan.
Tambahan modal tersebut akan dikucurkan secara bertahap yaitu sekitar Rp900 miliar pada Selasa (23/12), dan sisanya yaitu Rp600 miliar pada awal 2015. Selain itu, Indonesia Re juga ditargetkan mampu beroperasi pada tahun mendatang.
“Penambahan modal ini penting untuk menepis keraguan beberapa perusahaan asuransi bahwa Indonesia Re tidak memiliki kapasitas permodalan yang memadai,” ungkap Frans Sahusilawane, Direktur Utama PT Asei Reasuransi Indonesia (Asei Re) di Jakarta Senin (29/12).
Jika dirinci, modal senilai Rp1,5 triliun berasal dari PT Taspen (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), dan PT Jasa Raharja.
Seperti diketahui, PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI), perusahaan induk dari PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) dan PT Asei Reasuransi Indonesia (Asei Re) telah menandatangani kesepakatan untuk merger.
Kesepakatan merger itu merupakan salah satu bagian dari rencana pendirian perusahaan reasuransi raksasa bernama Indonesia Re.
“Untuk sementara, modal itu akan dititipkan ke Reindo sambil menunggu peraturan pemerintah [PP ] terkait penetapan Asei Re sebagai leader joint capacity Indonesia Re,” tambahnya.
Selanjutnya, Frans juga memproyeksikan Indonesia Re mampu menutup premi reasuransi ke luar negeri yang mencapai 5 triliun pada awal tahun depan.
Di lain pihak, Otoritas Jasa Keuangan juga akan menerbitkan Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri. ROPJK itu nantinya menjadi payung hukum terhadap rencana OJK mewajibkan perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi umum untuk mengoptimalkan kapasitas reasuransi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel