Kabar24.com, MALANG-Stasiun Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mencatat terjadinya tekanan udara rendah berpotensi memunculkan badai Cyclon Tropis.
Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi Stasiun BMKG Karangploso Kabupaten Malang, Aminudin Al Roniri, mengatakan banyak wilayah di Jawa Timur terjadi tekanan udara rendah. “Badai Cyclon Tropis menyebabkan banyak wilayah dengan tekanan rendah.
Kondisi itu menyebabkan terbentuknya awan CB dan awan konvektif lain,” kata Aminudin, Minggu (4/1/2015). Karena awan jenis tersebut banyak membawa uap air sehingga menyebabkan hujan ringan sampai sedang, terutama terjadi di siang hari hingga sore hari. Terjadinya awan CB lanjut dia karena ada badai Cyclon Tropis di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan sejak tiga hari terakhir. Sehingga badai Cyclon Tropis itu bisa muncul dalam satu pekan ke depan.
“Kami mencatat bahwa awan CB berlangsung di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Awan CB juga banyak kita temukan di wilayah Malang dan sebagian besar di wilayah Indonesia lainnya,” jelas dia.
Menurutnya selain bisa membawa hujan, awan tersebut juga berbahaya jika dilalui oleh pesawat terbang dan bisa menyebabkan kecelakaan seperti yang dialami pesawat AirAsia. Stasiun BMKG Karangploso sendiri tidak memiliki otoritas untuk memberikan rekomendasi layak terbang atau tidak di Bandar Udara (Bandara) Abdulrahman Saleh Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
“Sebab di bandara tersebut sudah ada meteorologinya sendiri, kecuali bandara komersial seperti Juanda Internasional Surabaya,” ujarnya. Karena BMKG Juanda bisa terlibat dalam memberikan informasi kepada pihak bandara terkait kondisi cuaca di wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam membantu penerbangan pesawat.
Keadaan cuaca di daerah Malang Raya hingga Senin (5/1/2014) diperkirakan berawan hujan. Angin umumnya dari selatan-barat dengan kecepatan 05-30 km/jam. Suhu udara berkisar antara 19-31 derajat celcius. Kelembapan udara berkisar antara 63-98 %
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel