Bisnis.com, SEMARANG— Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jawa Tengah menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai 17%-20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ketua Perbarindo Jateng Dadi Sumarsana mengatakan fluktuasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat justru peluang baik bagi pelaku BPR.
Oleh karena itu, pihaknya optimis penyaluran kredit tahun ini bisa meningkat hingga 20% dibandingkan dengan tahun lalu.
Data Perbarindo menyebutkan penyaluran kredit hingga November 2014 tercatat senilai Rp14,9 triliun atau meningkat 1,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya senilai Rp14,7 triliun.
Adapun sumber dana tercatat hingga November senilai Rp15,5 triliun atau meningkat 1,3% dibandingkan pada September Rp15,3 triliun.
“Sumber dana dan kredit tiap bulan mengalami kenaikan sekitar 1%-2%, jadi target pertumbuhan sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/1).
Dadi menerangkan kondisi bank umum saat ini justru mengerem penyaluran kredit karena dampak depresiasi rupiah.
Kondisi itulah, ujarnya, yang dimanfaatkan oleh pihak BPR untuk gencar menggelontorkan kredit dengan beragam program yang ditawarkan ke nasabah.
“Penyaluran kredit bank umum tentu kurang maksimal, ini berdasarkan pengalaman dari kondisi sebelumnya,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel