MINYAK MENTAH: Tren Kemerosotan Harga Sebarkan Ancaman Deflasi

Bisnis.com,07 Jan 2015, 02:30 WIB
Penulis: Arys Aditya
Ini akan membuat pemangku kebijakan sakit kepala. /bISNIS.COM

Kabar24.com, WASHINGTON--Tekanan terhadap harga minyak kembali datang dari Rusia yang mencatatkan pertumbuhan produksi tertinggi sejak masa Uni Soviet berakhir pada 1989.

Irak turut berkontribusi terhadap penurunan harga dengan mencatat ekspor tertinggi sejak 1980. ANZ mengharapkan melorotnya harga minyak mentah ini turut mendorong daya beli konsumen dan menyumbang pertumbuhan ekonomi global.

Namun, situasi berbeda ketika harga emas hitam tersebut tergerus lebih dari 50% sejak Juni 2014. Kecemasan terhadap potensi deflasi yang akan menghempas motor-motor ekonomi dunia sontak menyeruak.

"Ini akan membuat pemangku kebijakan sakit kepala, khususnya The Fed yang ingin melakukan normalisasi dan European Central Bank (ECB) yang terantuk inflasi rendah," tulis ANZ dalam siaran resmi, Selasa (6/1/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini