Bisnis.com, JAKARTA--PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor milik PT Bank Danamon Tbk (BDMN), tengah menjajaki penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun-Rp4 triliun pada tahun ini.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan penerbitan obligasi tersebut menjadi bagian dari penawaran umum berkelanjutan III yang disiapkan oleh perusahaan. “Obligasi itu untuk dua tahun ke depan,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (8/1/2015).
Made mengatakan penerbitan obligasi tersebut bakal disesuaikan dengan kondisi pasar obligasi pada tahun ini serta perkembangan bisnis penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor. Apabila bisnis pembiayaan tengah lesu, ADMF mungkin menunda menerbitkan obligasi tersebut.
Menurutnya, sumber pendanaan perusahaan paling banyak berasal dari pendanaan sendiri dengan porsi 60%, sisanya berasal dari kerjasama pembiayaan joint financing bersama Bank Danamon.
Pendanaan sendiri tersebut terdiri dari ekuitas serta pinjaman bank dan penerbitan surat utang dengan porsi masing-masing 50%. “Kalau pinjaman perbankan, kami bekerjasama dengan bank dari dalam negeri maupun luar negeri. Ada puluhan bank,” katanya.
Made mengatakan pihaknya sebenarnya masih memiliki sisa PUB II sekitar Rp1 triliun dengan jangka waktu hingga awal tahun ini. Perusahaan itu memutuskan tidak menggunakan sisa PUB tersebut dan memilih penawaran baru. “Tidak harus dipakai, itu jumlah paling banyak yang bisa diterbitkan,” katanya.
Sebagai gambaran, Adira Finance sebelumnya menerbitkan obligasi senilai Rp1,503 triliun dan sukuk mudharabah Rp133 miliar untuk kegiatan pembiayaan konsumen pada tahun lalu. Kupon obligasi tersebut sebesar 9,6% (seri A tenor 370 hari), 10,5% (seri B tenor 36 bulan) dan 10,75% (seri C tenor 60 bulan).
Penerbitan obligasi itu merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan dengan target dana yang dihimpun Rp8 triliun. Adira Finance sebelumnya telah menerbitkan obligasi masing-masing Rp1,5 triliun, Rp2 triliun dan Rp2,09 triliun dalam beberapa waktu belakangan.
Made mengatakan sumber pendanaan yang diperoleh pada tahun ini bakal digunakan untuk menyalurkan pembiayaan sebesar Rp36 triliun atau tumbuh 5% dibandingkan dengan pencapaian Rp34 triliun pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel