BRIC Berpeluang Berubah Menjadi IC

Bisnis.com,10 Jan 2015, 23:02 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, BEIJING—Kumpulan negara dengan ekonomi berkembang yang biasa disebut BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) terancam kehilangan Brazil dan Rusia jika kedua negara itu tak mampu mempertahankan pertumbuhannya yang positif.

Jim O’Neill, mantan ekonom Goldman Sachs Group Inc. terang-terangan menyebutkan kemungkinan tersebut cukup besar karena Rusia dan Brazil terus-terusan kedodoran dalam menjaga stabilitas pertumbuhanm ekonominya.

Sebelumnya, O’Neill menggabungkan kelima negara itu sebagai negara berkembang dengan ekonomi paling menjanjikan pada 2001. Namun, melihat fakta yang ada, bukan tidak mungkin istila BRIC akan berubah menjadi IC.

Berdasarkan konsensus ekonom Bloomberg, tingkat pertumbuhan ekonomi grup BRICS bakal meluncur turun 1,8% akibat kontraksi ekonomi di Rusia dan pertumbuhan tidak lebih dari 1% di Brazil. Sementara itu, China diprediksi mampu tumbuh 7%, dan India sekitar 5,5% pada tahun ini.  

Pada 207, BRIC sempat booming dengan Rusia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8,5% dan Brazil melebihi 6%. Melonjaknya harga komoditas berkontribusi signifikan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di kedua negara itu.

Tetapi, semenjak harga komoditas dunia mulai lesu, Rusia terlihat kedodoran. Negeri Beruang Merah itu juga tersandung ancaman resesi akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, dan Uni Eropa terkait Ukraina. Begitupula dengan Brazil yang tersandung skandal korupsi di perusahaan minyak milik negara tersebut.  

“Sepertinya sulit bagi BRIC untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang relative stabil dan tinggi saat ini,” kata O’Neill di Beijing, Sabtu (10/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini