Ini Tawaran fasilitas Jatim Bagi Investor Jepang

Bisnis.com,12 Jan 2015, 17:17 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Ilustrasi/Bisnis

Kabar24.com, SURABAYA – Guna mewujudkan target invetasi industri Rp20 triliun dari Jepang, Pemerintah Provinsi Jawa Tiumr telah menyiapkan sejumlah insentif bagi pemodal asal Negeri Sakura.

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Lili Soleh Wartadipradja menjelaskan Gubernur dan Wakil Gunernur Jatim telah bakal memberi 4 garansi bagi pengusaha Jepang. Pertama, penyederhanaan perizinan melalui sistem one-stop license quick and free.

Kedua, menjamin ketersediaan tenaga kerja berkemampuan menengah ke atas dengan produktivitas tinggi. Ketiga, menjamin ketersediaan lahan yang sudah siap digunakan di kawasan industri. Keempat, menjamin ketersediaan listrik dan gas.

 Menurut Lili, Jepang sudah menjadi investor terbesar ketiga di Jatim, setelah Singapura dan Inggris. Sepanjang 1998-2014, total PMA Jepang mencapai US$38,9 juta.

Adapun, total cakupan tenaga kerja dari PMA Jepang di Jatim pada periode yang sama mencapai 37.517 pekerja, yang mana mayoritas industrinya masih terkonsentrasi di Surabaya (46 perusahaan) dan Pasuruan (45 perusahaan) khusus untuk sektor manufaktur.

Oleh karena itu, BPM Jatim berencana mengarahkan investasi Jepang selanjutnya ke sentra-sentra industri di luar kawasan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).

“Kami ingin investasi di Jatim tidak hanya teralokasi di satu titik saja, tapi bisa menyebar agar disparitas antarwilayah bisa ditekan. Kalau hanya di Surabaya, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo saja, dari segi UMK juga akan terlalu timpang dengan tempat lain,” ungkapnya, Senin (12/1/2015).

Selama ini, kata Lili, yang kerap dikeluhkan investor Jepang adalah absennya infrastruktur di kabupaten-kabupaten Jatim. Namun, bersamaan dengan rencana dibangunnya pelabuhan di Probolinggo dan Banyuwangi, diharapkan orientasi investasi akan bergeser ke sana.

Dia menambahkan Prefektur Ehime telah membawa 60 pengusaha untuk meninjau langsung potensi industri Jatim. Bulan depan, Jepang akan mengirim lagi 35 pengusaha asal Okayama. Dia menyebut investor Jepang cenderung lebih berhati-hati ketimbang investor asing lain.

“Mereka model investasinya sedikit demi sedikit. Dari Rp20 triliun itu, tidak langsung semua, tapi perlahan sambil melihat perkembangan. Kalau bagus, dia akan mengundang mitranya yang lain untuk bergabung dan membangun di sini. Itu cara mereka.”

 Lili berkata dalam kunjungannya kali ini, para pengusaha Ehime membidik bidang pengolahaan air limbah, sampah, serta penyediaan air minum. Di luar itu, mereka tertarik menanam modal di sektor pengembangan otomotif dan teknologi informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini