PROYEK PELABUHAN BAKAUHENI: Pembangunan 5 Dermaga Baru Telan Rp2,5 Triliun

Bisnis.com,13 Jan 2015, 18:11 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Suasana di Pelabuhan Merak

Bisnis.com, Jakarta - Pemerintah akan membangun lima dermaga baru untuk mendukung peningkatan kapasitas kawasan pelabuhan penyeberangan Bakauheni dengan total perkiraan investasi senilai Rp2,5 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini kapasitas pelabuhan penyeberangan Bakauheni tidak lagi memadai. Menurutnya, untuk mendukung program percepatan pembangunan kawasan industri Sumatra, pelabuhan menjadi salah satu elemen pendukung yang sangat penting.

“Saat ini kapasitas pelabuhan baru bisa mendukung 5.000 kendaraan per hari. Kita mau tingkatkan itu, kalau bisa tambah kira-kira 3.000,” katanya, Selasa (31/1/2015).

Basuki mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah merancang strategi pembangunan kawasan industri Bakauheni. Selain penambahan dermaga, pengembangan pelabuhan Bakauheni juga akan didukung oleh pengaturan manajemen pelabuhan yang lebih baik.

Menurutnya, strategi peningkatan kapasitasnya ini meliputi usaha meminimalkan port time, mempercepat sailing time dan dukungan kapal yang lebih cepat dan lebih besar. “Kita tidak hanya bangun pelabuhan baru, tetapi juga siapkan kapal yang baru, kita upgrade juga (kapalnya),” katanya.

Menurutnya, saat ini pemerintah mengusahakan pembebasan lahan seluas 1.000 hektare di sisi timur pelabuhan. Selain untuk menunjang penambahan jumlah dermaga, pembebasan lahan ini juga dibutuhkan untuk mendukung fasilitas parkir.

Basuki mengatakan masterplan pembangunan kawasan pelabuhan Bakauheni ini segera ditindaklanjuti menteri BUMN dengan membentuk konsorsium BUMN. Nantinya, detail desain dan pembangunan sepenuhnya akan dikerjakan konsorsium BUMN.

“Saat ini infrastruktur yang ada memang belum memadai, kita akan bangun pelan-pelan, tetapi targetnya seluruh kawasan MBBPT akan maju,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini