Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memproyeksi laju inflasi Januari 2015 tidak akan berada di atas 0,7% secara month-to-month.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) telah membuat inflasi Januari 2015 akan lebih rendah dibandingkan dengan Desember pada tahun sebelumnya.
"Penurunan harga BBM, hingga minggu pertama Januari 2015, telah menyumbang deflasi 0,5%. Itu akan menyebabkan inflasi Januari lebih rendah," katanya, Selasa (13/1).
Hingga akhir 2015, Perry optimis bahwa laju inflasi bisa mencapai 4% plus minus 1%. Menurutnya, target inflasi tersebut telah memperhitungkan kenaikan elpiji 12 kg. Berdasarkan Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) Bank Indonesia mencatatkan survei ekspektasi inflasi kelompok pedagang menunjukkan ekspektasi kenaikan inflasi yang bersifat temporer.
Survei yang dirilis pada Desember 2014 menyebutkan ekspektasi kenaikan harga pada 3 bulan yang akan datang meningkat cukup signifikan, antara lain terkait dengan mulai menguatnya kekhawatiran kenaikan harga BBM serta perkiraan kenaikan harga distributor akibat tingginya permintaan musiman akhir tahun (Natal dan Tahun Baru). Sementara itu, survei bank sentral mencatatkan ekspektasi kenaikan harga pada 6 bulan mendatang bakal menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel