Soal Right Issue Bank Mandiri, Ini Komentar DPR

Bisnis.com,13 Jan 2015, 23:28 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Gedung Bank Mandiri/wikimedia.org

Bisnis.com, JAKARTA-- Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad mengungkapkan rencana suntikan modal PT Bank Mandiri Tbk oleh pemerintah dengan skema right issue masih dalam diskusi dengan menteri.

"Masih ada bahan diskusi dengan menteri. Akan ada peluang [untuk right issue]," tuturnya, Selasa (13/1/2015).

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain BUMN Gatot Trihargo mengungkapkan penyertaan modal negara (PMN) untuk Bank Mandiri pada 2015 akan sekitar Rp5,6 triliun dalam right issue.

"Saham pemerintah akan terdilusi. Supaya tidak dilusi, kami akan menggunakan hak memesan efek terlebih dahulu. Kami akan tetap mempertahankan kepemilikan saham," katanya.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia, fungsi intermediasi yang disalurkan bank persero hingga Oktober 2014 mencapai Rp1.267 triliun, tumbuh 12,6% dari posisi Rp1.125 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan raihan dana pihak ketiga (DPK) bank persero hingga Oktober 2014 senilai Rp1.473 triliun, tumbuh 15,34% dari posisi Rp1.277 triliun secara year on year.

Adapun laba setelah pajak industri bank persero hingga Oktober 2014 mencapai Rp44,46 triliun, tumbuh 13,04% dari posisi Rp39,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank milik pemerintah tetap stabil di 5,1%.

Hingga November 2014, modal inti Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN masing-masing 16%, 18%, 16% dan 14%.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengungkapkan agar industri perbankan harus melakukan penguatan modal guna mendukung kebutuhan bisnis bank. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

Pemerintah Perkuat Modal Bank BUMN

Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Lonjakan Harga Minyak

Cara Maserati Dongkrak Penjualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini