PRODUKSI IKAN 2015: Indramayu Targetkan Naik 6%

Bisnis.com,13 Jan 2015, 20:24 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana/Maman Abdurahman
Pemerintah Kabupaten Indramayu Jawa Barat menargetkan peningkatan produksi ikan pada 2015 sebesar 6% dari tahun sebelumnya mulai dari produksi ikan tangkap hingga budi daya mina padi./JIBI

Bisnis.com, INDRAMAYU—Pemerintah Kabupaten Indramayu Jawa Barat menargetkan peningkatan produksi ikan pada 2015 sebesar 6% dari tahun sebelumnya mulai dari produksi ikan tangkap hingga budi daya mina padi.

Data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu menyebutkan produksi ikan pada 2013 naik sekitar 22,9% dari produksi 2012 yang banyak didongkrak oleh produksi ikan tambak. Adapun produksi ikan tangkap hanya menyumbang peningkatan produksi sebesar 9%.

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Mohammad Sam'un mengatakan peningkatan produksi ikan sebesar 9% pada 2015 merupakan target realistis melihat kondisi produksi 2014 yang masih banyak terkendala khususnya pada sektor produksi ikan tangkap karena pengurangan subsidi bahan bakar solar.

Dia menuturkan total hasil produksi ikan di Kabupaten Indramayu pada 2014 masih dalam tahap rekapitulasi, sehingga pihaknya baru berani mematok target peningkatan satu digit angka untuk produksi ikan tahun ini.

“Tiap tahun kami memtok peningkatan produksi ikan antara 8%-10% meskipun realisasinya sering surplus,” katanya kepada Bisnis, Selasa (13/1/2015).

Sam’un mengungkapkan produksi ikan di Indramayu yang banyak dilakukan masyarakat adalah produksi ikan tangkap, budi daya ikan tambak, budi daya ikan air tawar, budi daya ikan perairan umum, budi daya laut, dan mina padi.

“Dan sejak beberapa tahun terakhir mulai marak dilakukan budi daya rumput laut oleh masyarakat di Kabupaten Indramayu,” ujarnya.

Sam’un menambahkan produksi ikan tambak paling besar kontribusinya terhadap produksi ikan di Indramayu, kemudian produksi ikan tangkap dan budi daya ikan di air tawar.

Sementera itu, kalangan pengusaha ikan tangkap di Kabupaten Indramayu pesimistis jika produksi ikan tangkap akan sebaik produksi tahun-tahun sebelumnya, melihat kondisi harga ikan di pasaran tahun ini yang cendrung merosot dan kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi solar.

“Semenjak diwajibkan memakai solar industri, kapal-kapal nelayan di atas 30 GT kebingungan karena biaya produksi meroket tajam,” tuturnya.

Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat terus berupaya menggenjot kemampuan nelayan di kawasan itu untuk berdaya saing saat pasar bebas Asean.

Kepala Diskanlut Jabar Jafar Ismail mengakui produksi perikanan tangkap di kawasan itu masih rendah karena masih minimnya penggunaan alat teknologi untuk menangkap ikan.

“Saat pasar bebas Asean nelayan tradisional diharapkan mampu menguasai teknologi penangkapan ikan modern,” katanya.

Dia juga akan menggenjot kemitraan dari hulu hingga hilir. Dari mulai pengolah atau pemasar ikan, nelayan, koperasi perikanan, bank, BUMN serta dunia usaha swasta.

Menurutnya, pemberdayaan nelayan yang akan diatur sesuai dengan semangat yang ada dalam instrumen internasional perlindungan nelayan skala kecil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini