DANA PIHAK KETIGA: Deposito Masih Jadi Jawara di Sulut

Bisnis.com,14 Jan 2015, 18:43 WIB
Penulis: Farodlilah Muqoddam
petugas mengecek tumpukan dolar AS/bisnis.com

Bisnis.com, Manado - Pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan di Sulawesi Utara didominasi oleh dana deposito, yang perlahan menyusul porsi dana dalam bentuk tabungan.

Data Perbankan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan terjadinya pergeseran dana dari tabungan ke deposito sejak Januari 2014, mengikuti tren serupa yang terjadi di industri perbankan nasional.

Kepala Kantor OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara F.A. Purnama Jaya mengatakan pergeseran dana deposito mulai terjadi beberapa saat setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) yang kemudian direspons dengann kenaikan suku bunga simpanan, terutama deposito.

“Ada pergeseran dana meskipun tidak seelastis industri yang mulai bergerak naik sejak November 2013, sedangkan di Sulut baru dimulai beberapa bulan setelahnya,” ujarnya sebagaimana dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Rabu (14/1/2015)

Pada November 2013, dana deposito di Sulut tercatat Rp5,49 triliun, atau setara dengan 31,14% dibandingkan dengan total DPK yang mencapai Rp17,63 triliun. Pada periode yang sama, jumlah dana tabungan mencapai Rp8,52 triliun, atau sekitar 48,42% dari total DPK.

 Pada November 2014, porsi deposito telah melonjak menjadi 36,39% dari total DPK, dengan total dana senilai Rp7,29 triliun. Sedangkan porsi dana tabungan menyusut menjadi 44,71% dari total DPK, yakni mencapai Rp8,96 triliun.

Porsi dana giro terhadap total DPK juga menyusut, dari 20,41% pada November 2013 menjadi 18,90% pada November 2014.

Pergeseran tersebut terjadi sejalan dengan pertumbuhan dana deposito yang jauh melampaui pertumbuhan tabungan dan giro. Pada November 2014, pertumbuhan deposito tercatat sebesar 32,69% secara year on year. Pada periode yang sama, pertumbuhan tabungan dan giro masing-masing hanya 5,16% dan 5,14% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini