Peternak Ayam di Malang Resahkan Warga, Polisi Turun Tangan

Bisnis.com,16 Jan 2015, 18:29 WIB
Penulis: M. Sofi’I
Di samping mendatangkan rejeki, peternakan ayam juga sering mengotori lingkungan/Bisnis.com

Bisnis.com, Malang - Peternak ayam potong, ayam petelor dan bebek di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih dinilai teledor dalam menjaga kebersihan kandang miliknya sehingga menimbulkan bau dan rawan penyebaran penyakit.

Salah satu wilayah peternakan yang mendapat perhatian serius berada di Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Warga memrotes keberadaan ternak ayam dan bebek menyusul bau tidak sedap dan menjadi pemicu munculnya lalat.

Kapolsek Donomulyo, Sri Sugeng Waskito, mengatakan permasalahan warga dengan peternak ayam potong, ayam petelor dan peternak bebek timbul karena bau tidak sedap dan banyaknya lalat.

“Di wilayah tersebut terdapat sekitar 21 peternak terdiri dari 14 orang peternak ayam potong, lima orang peternak ayam petelor dan dua orang peternak bebek,” kata Waskito, Jumat (16/1/2015).

Karena keberadaannya mendapat protes dari warga, pihaknya bersama aparat setempat  melakukan mediasi dengan para peternak yang melibatkan dinas kesehatan dan peternakan Kabupaten Malang.

Dampak yang timbul dari keberadaan peternakan dan dikeluhkan adalah banyaknya lalat yang menyebar ke rumah-rumah warga serta bau tidak sedap yang mengganggu lingkungan.

“Warga di sekitar peternakan ayam merasa tidak nyaman karena bau tidak sedap dan munculnya lalat dalam jumlah besar disekitar lokasi peternakan,” jelas dia.

Dalam proses mediasi peternak diminta untuk lebih memerhatikan kebersihan kandang. Peternak dinilai teledor dalam menjaga kebersihan sehingga menimbulkan bau dan lalat.

Untuk itu peternak diminta lebih intens dalam menjaga kebersihan kandang maupun lingkungannya agar tidak merugikan masyarakat sekitar. Sejumlah solusi ditawarkan untuk mengatasi permasalan tersebut diantaranya peternak diminta  membuat draf  dengan tidak melakukan tindakan yang berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya.

“Dalam hal ini peternak harus melakukan penataan ulang perizinan, membersihkan kandang secara periodik dan terkontrol sesuai standar kesehatan, serta memberi kontribusi ke warga dan lingkungan,” ujarnya.

Bahkan terkait masalah penambahan kandang juga harus dikoordinasikan lebih lanjut. Termasuk jika ada masalah kesehatan atau dampak buruk dari keberadaan peternakan tersebut seperti flu burung maka kandang harus ditutup.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini