Sepanjang 2015 BI Rate Diprediksi Bertahan di Level 7,75%

Bisnis.com,19 Jan 2015, 09:55 WIB
Penulis: Sukirno
PT Mandiri Sekuritas memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 7,75% hingga akhir tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 7,75% hingga akhir tahun ini.

Aldian Taloputra dan Leo Rinaldi, analis Mandiri Sekuritas mengatakan meskipun kondisi ekonomi diprediksi membaik, bias kebijakan pengetatan diprediksi masih akan terjadi untuk menjaga potensi risiko eksternal.

"Kami meyakini kebijakan pemangkasan subsidi BBM dan menetapkan subsidi tetap di tengah turunnya harga minyak akan melonggarkan tekanan inflasi pada 2015," katanya dalam riset yang dipublikasikan Senin (19/1/2015).

Harga BBM ritel turun menjadi Rp7.600 per liter pada Januari 2015 dari Rp8.500 per liter pada bulan sebelumnya.

Mandiri Sekuritas memprediksi hal itu akan menurunkan inflasi Januari sebesar 0,3%.

Pola tersebut akan terjaga selama harga minyak masih turun. Secara keseluruhan, inflasi tahun ini diprediksi akan menjadi normal ke 5% dari 8,4% pada 2014.

Kendati demikian, hal itu bukan berarti BI akan menurunkan penjagaan pada kebijakan suku bunga karena risiko eksternal masih ada.

Di tengah kondisi tersebut, termasuk dampak dari penurunan harga minyak, Mandiri Sekuritas memprediksi defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD) akan menyempit menjadi 2,6%-2,8% dari GDP yang masih lebih tinggi dari level berkesinambungannya yaitu 2,5%.

Lebih lanjut, Mandiri Sekuritas meyakini bias pengetatan masih perlu dilakukan untuk mengantisipasi risiko aluran dana keluar (outflow) sebagai konsekuensi dari normaliasasi suku bunga The Fed.

"Kami menilai the Fed akan menaikkan suku bunga pada semester II/2015. Karena itu, BI diprediksi akan tetap memberlakukan bias kebijakan pengetatan dan kami masih nyaman dengan prediksi BI Rate yang flat sebesar 7,75%," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini