Angkutan Semen Holcim Pakai Kereta Api Capai 1 Juta Ton

Bisnis.com,19 Jan 2015, 20:15 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno

Bisnis.com, JAKARTA -Volume angkutan semen Holcim yang menggunakan kereta api selama 2014 mencapai 1.108.424 ton, atau rata- rata ada 3000 ton produk semen Holcim yang diangkut menggunakan kereta api setiap hari dari pabriknya di Karangtalun, Cilacap.

Manager Corporate Communication PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengatakan jumlah volume semen Holcim yang diangkut KA dalam 2014 tersebut meningkat 62% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2013 total volume angkutan semen Holcim dengan kereta api, baru sebesar 684.166 ton, atau rata- rata 1.900 ton per hari.

"Pengiriman terbanyak semen Holcim menggunakan kereta api sepanjang 2014 terjadi pada November dengan jumlah total pengiriman mencapai 116.124 ton, atau rata- rata setiap hari terjadi pengiriman sebanyak 3.870 ton," tuturnya, di Purwokerto, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (19/1).

Menurutnya peningkatan volume angkutan semen Holcim yang cukup signifikan ini dipengaruhi dengan digantinya sistim pengangkutan secara manual dengan sistem paletizer saat ini. Dengan sistem paletizer proses pemuatan (loading) di Karangtalun dan pembongkaran (unloading) di stasiun tujuan menjadi lebih cepat. Sehingga berpengaruh pada kecepatan peredaran gerbong yang digunakan.

"Saat ini terdapat enam stasiun tujuan pengiriman semen Holcim dari Karangtalun, masing- masing stasiun Lempuyangan, Purwosari, Solobalapan, Sragen, Brumbung dan Cirebonprujakan. Untuk mengangkut kiriman semen Holcim ke enam tujuan tersebut dilayani dengan tujuh rangkaian KA setiap harinya," ujarnya.

Jumlah pengiriman semen Holcim terbanyak menggunakan kereta api adalah ke stasiun Lempuyangan (29%) dan ke stasiun Cirebonprujakan (28%). Untuk pengiriman ke dua stasiun ini setiap hari dijalankan masing- masing dua rangkaian KA. Sedangkan untuk tujuan Solobalapan, Purwosari, Brumbung dan Sragen dilayani dengan tiga rangkaian KA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini