Favorit Investor, Reksa Dana Campuran Bisa Jadi Pilihan Investasi

Bisnis.com,20 Jan 2015, 19:29 WIB
Penulis: Riendy Astria
Penjelasan soal investasi reksa dana/Jibi

Bisnis.com,JAKARTA - Reksa dana saham memang diprediksi masih menjadi favorit investor tahun ini, padahal, bila melihat dinamika return aset sepanjang 2011-2014, reksa dana campuran memiliki prospek yang bagus.

Siswa Rizali, Head of Investment PT AAA Asset Management mengatakan selama ini reksa dana saham menjadi favorit investor lantaran ada persepsi bahwa saham selalu memberikan imbal hasil (rerturn) lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen lain, seperti deposito atau obligasi/surat utang negara (SUN).

Namun, tidak selamanya indeks harga saham gabungan (IHSG) memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan instrumen lainnya.

Menurutnya, sepanjang 2011-2014, rerata IHSG hanya tumbuh sekitar 9% per tahun, atau bila ditambah dividen menjadi sekitar 11% per tahun. Sedangkan untuk SUN, sebagai negara dengan bunga tinggi, return SUN di Indonesia pada 2011 dan 2012 memang sangat baik, yakni tercatat 21% dan 13%. Namun sayangnya, ketika investor sudah optimistis dengan SUN, malah terjadi koreksi sekitar 13% pada 2013.

“Jadi, dalam periode 2011-2014, dinamika return aset yang sangat luar biasa sebenarnya lebih memberikan peluang bagi reksadana dengan alokasi aset yang fleksibel seperti reksa dana campuran,” kata Siswa kepada Bisnis, Selasa (20/1).

Menurutnya, reksa dana campuran memiliki keunggulan bisa melakukan perpindahan investasi ke aset yang potensial memberikan return lebih tinggi dalam periode tertentu (alokasi aset taktis). Sayangnya, kata Siswa, investor jarang melirik reksa dana campuran sehingga banyak peluang yang terlewatkan.

Dengan alokasi aset taktis yang tepat, dalam kondisi return saham dan obligasi yg tidak jauh berbeda, reksa dana campuran dinilai bisa menghasilkan return melebihi IHSG dengan risiko yang lebih rendah dari IHSG.

Adapun, di Indonesia ada beberapa reksa dana campuran yg memiliki return melampaui pencapaian IHSG sepanjang 3 tahun terakhir (periode 19 Januari 2012- 19 Januari 2015). Sesuai urutan, produk reksa dana tersebut a.l Kresna Flexima besutan PT Kresna Asset Management, Pratama berimbang besutan PT Pratama Capital Asset Management, Nikko BUMN Plus yang dikelola PT Nikko Asset Management dan SAM Syariah Berimbang milik PT Samuel Asset Management.

Kemudian, ada Simas Satu yang merupakan produk milik PT Sinar Mas Asset Management, Syailendra Indo Balanced Fund besutan PT Syailendra Capital, TRIM Kombinasi 2 yang diterbitkan PT Trimegah Asset Management dan AAA Balanced Fund 2 yang dikelola oleh PT AAA Asset Management.

Bahkan, kata Siswa, pada periode tersebut kinerja reksa dana campuran mengimbangi/melampaui kinerja reksa dana saham favorit seperti TRAM Consumption Plus, BNP Paribas Infrastrtuktur dan Schroder Dana Prestasi.

Adapun, pada Januari 2015 ini produk reksa dana campuran yang memperoleh rating 5 bintang a.l AAA Balanced Fund 2, Sucorinvest Flexi Fund, dan Syailendra Indo Balanced Fund.

Untuk periode 3 tahun terakhir yang memperoleh rating 5 bintang a.l AAA Balanced Fund 2, Nikko BUMN Plus, dan Pratama Berimbang.

“Sayang, karena investor kurang memahamai kondisi dinamis bursa dan kelebihan dari reksa dana campuran, maka reksa dana campuran biasanya kurang agresif dipasarkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini