Pasar Semawis Dijadikan Ikon Kota Semarang

Bisnis.com,21 Jan 2015, 23:13 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Pasar semawis. / id.wikipedia.org

Bisnis.com,SEMARANG—Pemerintah Kota Semarang mengharapkan Pasar Semawis dapat menjadi ikon kota di wilayah ini seiring dengan dukungan penyelenggaraan setiap kegiatan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi serta mendukung salah satu event budaya Kota Semarang ini. Menurutnya, Pasar Imlek Semawis merupakan simbol mengenai kekerabatan warga Kota Semarang dari berbagai etnis. 

“Untuk itu saya berharap acara di tahun ke 12 ini harus lebih baik, lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya seperti dalam laman resminya, Rabu (21/1/2015).

Pihaknya berharap dari interaksi antara budaya Tionghoa dan Jawa ini dapat memunculkan suatu perpaduan serta dapat menjadi ciri khas Kota Semarang.

“Seperti lunpia, lontong cap gomeh, serta Gambang Semarang yang merupakan produk percampuran budaya, Jawa dan Tionghoa," katanya. 

Panitia Pasar Imlek Semawis (PIS) Haryanto Halim mengatakan pada bulan mendatang Pasar Semawis akan menyelenggarakan kegiatan bertemakan ’Sekaci Melangkah Besama’. Kegiatan akan digelar dalam dua bentuk yakni bazar pada tanggal 14-16 Februari 2015 dan panggung terbuka pada 14-17 Februari 2015 di sepanjang Lorong Gang Pinggir dan Srawung. 

"Selain itu juga ada acara-acara kesenian di klenteng-klenteng Pecinan seperti Ling Hok Bio, Kwee Lak Kwa, dan See Ho Kiong," katanya. 

Haryanto Halim menambahkan, akan ada bentuk srawung warga Pecinan dalam memeriahkan imlek ini. Selain itu warga yang datang ke PIS akan disuguhkan pertunjukkan/atraksi kesenian-kesenian asal China dan peranakannya. Seperti Wayang Potehi, Gambang Semarang, jipin/rebana, Twa Kok Djwee, barongsai, permainan toya/wushu, permainan tambur, tarian akrobatik, dolanan anak-anak, orkes keroncong, dll.

"Untuk bazar menitik beratkan pada potensi lokal dengan melibatkan UKM setempat," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini