Guyur Makam Lenin Dengan Air Suci, 2 Aktivis Ditangkap

Bisnis.com,21 Jan 2015, 18:37 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Makam pemimpin Soviet Vladimir Lenin di Red Square./vladimirseyer.deviantart.com

Bisnis.com, MOSKOW - Dua seniman aktivis ditangkap setelah menuangkan air suci ke atas makam pemimpin Soviet Vladimir Lenin --lengkapnya Vladimir Ilyich Lenin-- di Red Square dan berteriak "Bangkit dan pergilah", kata laporan media Rusia, Rabu (21/1/2015).

Nama Lenin sebenarnya adalah nama samaran yang diambil dari nama Sungai Lena di Siberia. Ia menjabat sebagai pemimpin RSFS Rusia sejak tahun 1917, lalu Perdana Menteri Uni Soviet sejak tahun 1922 hingga kematiannya. Lenin berhaluan politik Marxis dan telah ikut menyumbangkan gagasan politiknya dalam pemikiran Marxis yang disebut sebagai Leninisme.

Aksi aktivis, yang direkam pada Senin (19/1/2015) dan diunggah di Internet, dipotong setelah ada dua orang yang menahan kedua seniman, yang telah melewati hambatan lingkaran penjaga makam granit berwarna merah, tempat di mana pemimpin revolusi Bolshevik terbaring dan dibalsam (atau diawetkan).

Video itu menunjukkan kedua aktivis mengambil air dari sebuah gereja pada 19 Januari - hari saat sebagian besar Ortodoks Rusia sangat meyakini semua air suci - sebelum menuangkan air itu di dinding-dinding dan pintu-pintu makam yang tertutup.

Situs pengawasan milik polisi Rusia, OVDinfo, menyebutkan bahwa kedua seniman, yang adalah anggota gerakan protes "Blue Rider", telah didakwa dengan tuduhan premanisme dan akan ditahan dalam penjara selama 10 hari.

Para aktivis dari kelompok "Blue Rider" mengatakan kepada outlet berita online Rusia Grani.ru bahwa aksi yang diberi judul "The exorcism: desecration of the mausoleum" ("Eksorsisme: penodaan makam") itu bertujuan melambangkan upaya untuk melepaskan Rusia dari masa lalunya sebagai Soviet, yang sekarang ini mulai muncul kembali.

Vladimir Lenin masih dihormati oleh banyak orang Rusia sebagai pendiri Uni Soviet, dan Presiden Vladimir Putin masih menganggap prestasi mantan pemimpin kuat itu sebagai suatu kebanggaan bagi Rusia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini