Industri Hulu Migas Tidak Menarik

Bisnis.com,21 Jan 2015, 21:24 WIB
Penulis: Fauzul Muna
Industri hulu migas di Indonesia kurang menarik bagi investor./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat Energi dari ReforMiner Institute menyatakan industri hulu migas di Indonesia kurang menarik bagi investor.

Pengamat Energi dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan industri hulu migas di Indonesia sudah tidak menarik bagi investor karena insentif fiskal yang tidak menguntungkan pemilik modal.

Selain itu, lambatnya revisi Undang-undang Migas Nomor 22 Tahun 2001 menciptakan ketidakpastian hukum yang membuat investor enggan menanamkan modal di Indonesia.

Namun, dia memprediksi lelang wilayah kerja tersebut akan tetap menarik bagi investor yang telah lama bermain di sektor migas Indonesia. Menurutnya, pemain lama telah mengetahui medan migas di Indonesia dan tahu cara mengatasi jika persoalan muncul.

“KKKS seperti Total dan Chevron kemungkinan masih tertarik karena mereka telah lama berbisnis di Indonesia, misalnya mereka tahu cara menghadapi pemerintah daerah,” tambahnya.

Pemerintah berencana menawarkan delapan wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi konvensional melalui penawaran langsung dan lelang reguler.

I Gusti Nyoman Wiratmadja, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan empat wilayah kerja akan ditawarkan melalui penawaran langsung dan empat WK lainnya akan ditawarkan melalui lelang reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini