Bisnis.com, PONTIANAK - Bank Indonesia menemukan peredaran uang palsu di Kalimantan Barat sebanyak 1.182 biyet atau meningkat 22,89% pada 2014 dibandingkan dengan peredaran uang palsu pada tahun sebelumnya yang mencapai 911 biyet.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan temuan uang palsu tersebut atas laporan dari perbankan, masyarakat dan pihak kepolisian.
"Temuan uang palsu ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana mengalami peningkatan sebesar 22,89%," kata Dwi Suslamanto kepada Bisnis, Selasa (20/1/2015).
Dia mengatakan rasio temuan uang palsu terhadap uang kertas yang diedarkan pada 2014 adalah delapan biyet uang palsu per 1 juta lembar uang rupiah yang beredar.
Adapun denomisasi jumlah temuan uang palsu terbanyak adalah uang kertas pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 dengan daerah temuan berada di Kota Pontianak dan Singkawang.
Guna mengurangi peredaran uang palsu, kata Dwi, pihaknya gencar menyosialisasikan gerakan nontunai dengan tujuan mengurangi transaksi ekonomi supaya masyarakat menggunakan uang kartal sekaligus meningkatkan efisiensi transaksi.
"Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian unutk mengungkap kasus tindak pidana peredaran uang palsu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel