Bisnis.com, JAKARTA- Rupiah merosot tipis pada penutupan, turun 0,05% ke Rp12.487.
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka menguat 0,06% ke Rp12.474/US$. Pada Rabu (21/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.481 atau menguat 0,76%.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Rupiah merosot tipis pada penutupan, turun 0,05% ke Rp12.487
Rupiah berbalik melemah 0,33% ke Rp12.522
Mata uang di Asia Tenggara cenderung menguat. Dari lima mata uang, sebanyak 3 menguat, yaitu dolar Singapura (0,06%), Ringgit Malaysia (0,28%), dan rupiah (0,12%). Dua lainnya yang melemah adalah peso Filipina (0,02%) dan baht Thailand (0,09%). Sementara itu, euro menguat 0,16%, yuan China menguat 0,02%, sedangkan yen Jepang melemah 0,17%.
Rupiah diperdagangkan naik 0,12% ke Rp12.466 pada jeda siang BEI
Rupiah menguat 0,16% ke Rp12.461/US$. “Outlook rupiah cukup netral dan mata uang Garuda mungkin akan diperdagangkan di kisaran 12.420 hingga 12475 untuk hari ini,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (22/1/2015)
Rupiah terapresiasi 0,13% ke Rp12.465. Sementara itu putusan terkait stimulus dari bank sentral Eropa (ECB), yang dilakukan malam ini waktu Indonesia masih mengintai. Mampukan rupiah tetap menguat? “Keputusan ECB yang memuaskan investor global diperkirakan bisa mempertahankan tren penguatan pada aset berdenominasi rupiah akan tetapi pembalikan arah perlu diwaspadai jika keputusan ECB justru mengecewakan harapan investor yang sudah terlanjur tinggi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (22/1/2015).
Euro masih menguat 0,09% ke 1,16/US$. Sementara itu yen sudah melemah 0,09% ke 118.07. Rupiah masih bertahan menguat 0,24% ke Rp12.451/US$.
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada hari ini rupiah dibuka menguat 0,06% ke Rp12.474/US$. Pada Rabu (21/1/2015), rupiah ditutup di Rp12.481 atau menguat 0,76%.
Euro berusaha mengeluarkan tenaganya untuk menguat, justru di hari bank sentral ECB mengumumkan jadi tidaknya pengucuran stimulus 500 miliar euro, Kamis (22/1/2015). Pada pk. 07:39 WIB, euro menguat 0,11% ke 1,1597/US$ setelah kemarin (21/1/2015) ditutup ke level terendah dalam 11 tahun di 1,161 (melemah 0,52%). " Pasar masih sangat gugup ," kata Dean Popplewell, Wakil Presiden Analisis Uang dan Penelitian Oanda Corp,seperti dikutip Bloomberg, Kamis (22/1/2015).
Menjelang keputusan stimulus bank sentral Eropa (ECB), mata uang euro (-0,04%) dan poundsterling (-0,01%) melemah tipis atas dolar AS. Sementara itu yen yang penutupan Rabu menguat 0,72%, pagi ini hanya mampu menguat tipis (0,09%)
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (21/1/2015) atau Kamis WIB (22/1/2015) dini hari gagal mempertahankan level puncaknya di 93. Indeks dolar ditutup melemah 0,15% ke 92,904.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel