Jamkrindo Syariah Incar Volume Penjaminan Rp4 Triliun

Bisnis.com,23 Jan 2015, 19:54 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA—PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamkrindo Syariah) membidik volume penjaminan kredit syariah senilai Rp4 triliun pada tahun ini.

Target tersebut terhitung melonjak melebihi dua kali lipat dari realisasi penjaminan kredit syariah tahun lalu yaitu Rp2.269 triliun. Tidak hanya itu, Jamkrindo Syariah berhasil meraup laba bersih Rp40 miliar.

“Itu [target] setara dengan pendapatan imbal jasa penjaminan kredit syariah Rp50 miliar pada tahun ini,” kata Direktur Utama Jamkrindo Syariah Kadar Wisnuwarman di Jakarta, Jumat (23/1).

Adapun, kafalah pembiayaan multiguna adalah produk syariah yang dominan dengan proporsi sekitar 76,02%, disusul dengan mikro 7,48%, konstruksi 5,82%, pembiayaan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 4,83%, umum 3,45%, dan 2,45% sepanjang Januari-Desember 2014.

“Kami ini kan berbeda dengan Jamkrindo yang diarahkan untuk membiayai usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi [UMKMK] saja, sehingga Jamkrindo Syariah memiliki peluang besar untuk menggarap nasabah non UMKMK,” imbuhnya.

Selain itu, Jamkrindo Syariah bakal mengincar segmen nonbank, misalkan melalui penjaminan kredit tidak langsung ke multifinance, untuk menggenjot kontribusi perusahaan penjaminan kredit syariah ini.

Jika dirinci, segmen perbankan masih menyumbangkan kontribusi dominan bagi bisnis Jamkrindo Syariah, selebihnya sekitar 30% baru dikuasai oleh nonbank.  

Hingga Desember tahun lalu, kontribusi Jamkrindo Syariah terhadap perusahaan induk hanya sekitar 10%. Kendati demikian, Kadar cukup optimistis pertumbuhan akan terus terkerek naik karena rata-rata pertumbuhan industri keuangan syariah berkisar 20%-30% beberapa tahun lalu.

Apalagi, per September tahun lalu, Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) resmi telah mendirikan anak usahanya yaitu Jamkrindo Syariah. Sebelumnya, Jamkrindo Syariah menjadi bagian dari divisi penjaminan syariah di Jamkrindo.

Jamkrindo Syariah juga berencana untuk melakukan pemisahaan unit usaha (spin off) dari induknya yaitu Jamkrindo dalam waktu tidak lebih dari dua tahun. Untuk itu, Jamkrindo Syariah masih fokus untuk membangun kapasitas modal sebagai persiapan menuju spin off pada 2017.

Non Performing Guarantee [NPG)] tahun lalu masih berada di 0,38%, masih cukup rendah dan akan kami jaga di kisaran itu,” tambahnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini