Bulog Malang Optimistis Pengadaan Beras Mencapai 70.000 ton

Bisnis.com,23 Jan 2015, 17:12 WIB
Penulis: Choirul Anam
Pengadaan beras. Bulog Malang optimistis pengadaan mencapai 70.000 ton/Bisnis

Kabar24.com, MALANG—Bulog Malang optimistis pengadaan beras bisa mencapai 70.000 ton sepanjang 2015 dengan naiknya harga pembelian pemerintah (HPP) dan naiknya produksi padi.

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan target pengadaan beras untuk daerah tersebut masih belum dipatok secara resmi, namun kisarannya di angka 70.000 ton, sesuai dengan target pengadaan 2014.

 “Dengan naiknya produksi padi dan HPP, saya optimistis angka tersebut terpenuhi,” ujar Arsyad di Malang, Jumat (23/1/2015).

Meski belum ditetapkan, namun pemerintah sudah mengisyaratkan bahwa HPP beras tahun ini naik 10% menjadi Rp7.200 per kg.

Dengan kenaikan HPP sebesar itu, maka sudah ideal karena sudah mendekati harga pasar.

Pantauan Bulog Malang pada harga beras kualitas medium di pasar saat ini berada di kisaran Rp7.300 per kg. Padahal saat ini belum memasuki musim panen.

Dengan demikian, maka pasokan beras ke pasar masih terbatas, belum banyak. Dengan pasokan berasyang terbatas harga beras mencapai Rp7.300 per kg, maka kemungkinan harga beras bisa turun lagi saat panen padi sudah banyak. Terutama pada Maret-April 2015.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Malang Tomie Herawanto membenarkan prediksi dari Bulog yang menyebut bahwa produksi beras tahun ini diproyeksikan meningkatkan.

Untuk Kab. Malang, pihaknya  menargetkan bisa surplus beras sebesar 77.000 ton. Target surplus besar sebesar itu berarti terjadi peningkatan 10% dari realisasi produksi beras sepanjang 2014 yang surplus mendekati 70.000 ton.

Dia optimistis target bisa terpenuhi  karena ada dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan.

Bantuan-bantuan tersebut seperti alat pertanian berupa hand tractor, alat pemrosesan gabah, perbaikan irigasi, dan bantuan sarana produksi berupa obat-obatan, benih, dan pupuk serta pemanfaatan lahan pertanian untuk tanaman pangan, termasuk padi.

     

 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini