Warga Indonesia Mulai Investasi Properti ke London

Bisnis.com,24 Jan 2015, 13:17 WIB
Penulis: Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, JAKARTA—Warga Indonesia mulai menyambangi negara Inggris untuk berinvestasi properti. Sebelumnya, destinasi investasi orang Indonesia hanya terfokus di beberapa negara Asia seperti Singapura,Filipina, India dan China.

Associate Director International Properties Collier International Trent Muffet mengatakan terdapat pergeseran pola investasi masyarakat Indonesia.

“Mereka mulai bergerak ke London sebagi tempat investasi properti khususnya untuk produk apartemen,” katanya saat ditemui Bisnis di Jakarta, belum lama ini.

Dia menjelaskan, warga Indonesia tertarik dengan produk properti yang dipasarkan pengembang asal Inggris. Pengembang properti ternama di Inggris The Berkeley Group memasarkan produk apartemen premiumnya ke Indonesia.

Perusahaan sekelas Agung Podomoro Group tersebut khusus memasarkan beberapa unitnya ke Indonesia pada akhir tahun lalu.

“Hanya dalam waktu dua bulan, ada sekitar 6 unit apartemen yang dibeli oleh orang Indonesia dengan harga 600.000-1,2 juta poundsterling per unit,” ujarnya.

Dia menambahkan latar belakang pembeli berasal dari pengusaha Indonesia yang berkeinginan investasi di London sekaligus sebagai tempat  tinggal ketika mengunjungi sanak saudara mereka disana.

Dia memprediksikan akan ada beberapa pengembang dari Eropa dan Amerika yang khusus memasarkan produk propertinya di Indonesia.

Mereka menilai Indonesia sebagai investor baru yang memiliki kelas menengah ke atas yang cukup banyak.

Ditambah lagi, kabar kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terdengar hingga ke mancanegara.

Tidak hanya Berkeley Group dari London, dia mencatat ada beberapa pengembang properti yang akan memasarkan produknya dan menjalin kerjas sama dengan Indonesia.

“Dalam waktu dekat, pengembang dari Korea, Jepang, Singapura dan Amerka juga akan menyambagi Indonesia perihal pemasaran produk properti,” paparnya.

Jumlah negara yang melirik Indonesia pada tahun ini diprediksi meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini