Permintaan Tebusan ISIS Ditolak, Publik Cemaskan Nasib 2 Warga Jepang

Bisnis.com,24 Jan 2015, 17:32 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Wartawan AS Steven Sotloff dipenggal oleh ISIS/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Publik Jepang senanti keputusan yang akan diambil ISIS menyusul sikap Pemerintah Jepang yang menolak membayar uang tebusan untuk pembebasan 2 warga Jepang yang disandera ISIS.

ISIS meminta pemerintah Negeri Sakura membayar tebusan US$200 juta jika ingin keduanya dibebaskan.
Batas waktu yang diberikan ISIS adalah Jumat pukul 14.50 waktu Jepang atau 12.50 WIB.

“Pemerintah Jepang memutuskan tidak membayar tebusan yang diminta. Pihak ISIS akan segera mengumumkan nasib kedua tawanan tersebut,” ungkap media Jepang NHK seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (24/1/2015).

Wakil Perdana Menteri/Menteri Keuangan Jepang Taro Aso sebelumnya mengungkapkan jika dia menuruti kemauan ISIS untuk memberikan tebusan US$200 juta, itu berarti Jepang membiarkan tindakan terorisme berlangsung.

Jepang dan pemimpin negara-negara G8 yakni Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Inggris, dan AS pada 2013 telah bersepakat untuk tidak memberikan apapun pada pelaku tindakan terorisme.

Ditawannya dua warga Jepang ini dinilai akan mengancam ambisi Perdana Menteri Shinzo Abe untuk memajukan militerisme negara itu.

Dalam pengesahan APBN negara, Abe bahkan hanya menaikkan dua pos pengeluaran yakni untuk belanja sosial dan pembangunan militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini