Sempat Tertahan di Bandara, Jenazah Korban AirAsia QZ8501 Asal NTT Pulang

Bisnis.com,25 Jan 2015, 06:40 WIB
Penulis: Redaksi
Serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di kawasan Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah/Antara

Bisnis.com, KUPANG - Jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 David Hartono asal Nusa Tenggara Timur, Minggu pagi diterbangkan menuju Kabupaten Alor setelah sempat tertahan di Bandara El Tari Kupang karena cuaca buruk, Sabtu (24/1).

Sofie, petugas bagian tiket TransNusa, saat ditanya terkait keberangkatan jenazah David Hartono mengatakan penerbangan ke Alor bisa di berangkatkan karena cuaca yang sudah baik.

"Pesawat dengan tujuan Alor take off pukul 06.30 WITA dan membawa jenazah korban AirAsia," katanya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/1/2015).

Dia menjelaskan seharusnya jadwal penerbangan pesawat TransNusa dengan nomor penerbangan M8-526 tujuan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (24/1). Namun, cuaca yang buruk membuat maskapai itu batal berangkat.

"Kemarin karena cuaca buruk tidak berangkat, dan baru hari ini baru bisa," tutur Sofie.

Dari pantauan para pewarta di Bandara El Tari beberapa keluarga korban seperti, ibu serta keluarga kandungnya turut serta mendampingi jenazah korban menaiki pesawat TransNusa tersebut.

Sebelumnya, jenazah dari korban AirAsia QZ8501 telah dterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya menggunakan maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 690 ke Bandara El Tari Kupang.

Setelah diturunkan dari Lion Air keluarga korban bermaksud langsung membawa jenazah dari David Hartono menuju Alor dengan menggunakan maskapai TransNusa tujuan Alor pada pukul 11.00 WITA.

Namun, hal tersebut tidak terlaksana akibat cuaca yang buruk dan sempat bertahan di Bandara El Tari dari pukul 11.00 WITA sampai 15.00 WITA.

Sampai berita ini diturunkan pesawat TransNusa tersebut telah lepas landas menuju Bandara Mali Kalabahi, Kabupaten Alor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini