Harga Minyak Tergelincir, Ini Komentar Aramco, Raksasa Energi Arab Saudi

Bisnis.com,27 Jan 2015, 16:13 WIB
Penulis: Redaksi
Presiden Aramco Khalid Al Falih/Arabiangazette.com

Bisnis.com, RIYADH - Harga minyak dunia telah tergelincir terlalu jauh dan kekuatan pasar tidak mempertimbangkan pengurangan produksi.

"Ini terlalu rendah untuk semua orang. Saya pikir bahkan konsumen mulai menderita dalam jangka panjang," Khalid al-Falih, Presiden Aramco, raksasa minyak milik Arab Saudi.

Minyak yang pada Juni 2014 diperdagangkan lebih dari 100 dolar AS per barel, tetapi pada Selasa (27/1) patokan internasional minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret dihargai hanya 48,28 dolar AS di perdagangan Asia.

Falih menambahkan produksi minyak serpih (shale oil) Amerika adalah penting bagi masa depan energi jangka panjang dunia, dan Saudi Aramco telah menandai tambahan tujuh miliar dolar AS untuk proyek-proyek serpih miliknya.

Saudi Aramco adalah perusahaan minyak terbesar dunia dalam hal produksi dan ekspor minyak mentah.

Kerajaan itu merupakan pengekspor dan produsen minyak terbesar di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Pada November, kartel memutuskan untuk mempertahankan batas atas produksi di 30 juta barel per hari, memperdalam penurunan harga global, yang dimulai pada Juni.

Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan tidak adil untuk mengharapkan kartel mengurangi produksinya jika produsen non-OPEC, yang memberikan kontribusi untuk sebagian besar produksi minyak mentah dunia, tidak melakukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini