Jalan Rusak: Ahok Akui Selama 2 Tahun Perbaikan Jalan Tak Maksimal

Bisnis.com,28 Jan 2015, 15:26 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengakui penanganan jalan berlubang di Ibu Kota belum tuntas, terlebih selama dua tahun terakhir tidak terurus dengan maksimal.

Selain itu, koordinasi dengan pusat akan dilakukan secara intens sebab beberapa jalan di Jakarta merupakan milik pemerintah pusat.

"Nah, terus nanti kita juga minta nanti mau bertemu dengan Dirjen Bina Marga dari Kementerian PU banyak jalan juga miliknya pusat," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Sebagian warga Ibu Kota menilai jalan rusak di beberapa titik merupakan tanggungjawab Pemprov DKI, padahal itu merupakan jalan milik pusat.

Pria yang lebih populer dengan sapaan Ahok ini berharap perbaikan jalan oleh pemerintah pusat bisa bertahan hingga setahun.

"Lebih baik jalan dijaga itu setahun. Kalau tidak bisa yang lain, kami yang kerjain. Jangan sampai sudah kerjain 3 bulan, yang lainnya rusak, orang berpikir jalan kami kan," ucapnya.

Menurutnya, masih banyak oknum Dinas PU yang main sehingga perbaikan jalan tak kunjung rampung.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengklaim telah mencopot oknum dinas yang tidak berkinerja baik tersebut.

"Permainan pasti ada dari PU dulu, makanya sudah dicopot-copotin. Ada yang sampai kasus kan. Dia laporin dikerjain, padahal enggak, kita enggak mau bayar," kata Ahok.

Tahun ini, ujar Ahok, pihak pemprov akan menambah pengajuan hotmix (aspal) melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Saat ini,hotmix yang diajukan memiliki kekurangan yaitu gampang terkikis saat terendam air, sehingga pada musim hujan rawan rusak.

"Makanya mulai ini, baru kita kerjain, yang penting yang hotmix itu di LKPP dia tambah. Sekarang ada 20 lebih AMP (Asphalt Mixing Plant)‎, cuma dia masukin enam," ujar Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini