ARAB SAUDI: Raja Salman Rombak Kabinet

Bisnis.com,30 Jan 2015, 08:50 WIB
Penulis: Fatkhul Maskur
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. /Bisnis.com

Bisnis.com, RIYADH - Raja baru Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz pada Kamis (29/1/2015) mengumumkan perombakan kabinet, demikian laporan media setempat.

Khadamil Haramain tersebut juga mempertahankan Menteri Perminyakan Ali An-Naimi, Menteri Keuangan Ibrahim Alassaf dan Menteri Luar Negeri Pangeran Saud Al-Faisal.

Berdasar surat instruki penguasa baru Arab Saudi tersebut, ia mengangkat Menteri baru Kehakiman, Menteri Urusan Agam Islam, Menteri Pertanian dan Menteri Penerangan serta kepala baru lembaga intelijen.

Raja Salman juga mengganti dua putra mendiang Raja Abdullah, yang menjadi gubernur provinsi utama.

Putra lain mendiang Raja Abdullah, Pangeran Miteb, dipertahankan pada posisinya sebagai Menteri Urusan Keamanan Nasional, yang setara dengan militer dan memiliki 200.000 personel.

Selain itu, Raja Arab Saudi tersebut juga menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, serta mengganti Dewan Tertinggi Urusan Perminyakan dan Mineral dengan lembaga baru.

Menurut satu dekrit terpisah, Pangeran Bandar bin Sultan, kemenakan Raja Abdullah, dipindah dari posnya sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional dan Penasehat Raja.

Raja Salman (79) juga mengangkat 31 anggota kabinet dengan tugas yang antara lain meliputi Menteri Kebudayaan dan Penerangan, Menteri Urusan Sosial, Menteri Layanan Sipil, dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi.

Satu pekan sebelumnya, Raja Abdullah, penguasa sekaligus pengeksport terbesar minyak dunia selama hampir 1 dasawarsa, meninggal dalam usia 90 tahun. Tak lama setelah kematiannya, saudara tirinya --mantan Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz As-Saud-- diambil sumpahnya sebagai Raja baru Arab Saudi.

Beberapa jam setelah meninggalnya Raja Abdullah pada 23 Januari, Salman mengangkat putranya --Pangeran Mohammed bin Salman-- sebagai Menteri Pertahanan.

Menteri Dalam Negeri Pangeran Mohammed bin Nayef, yang tangguh, menempati posisi kedua dalam urutan pewaris takhta, sedangkan Wakil Putra Mahkota Pangeran Moqren (69) diangkat sebagai calon pewaris takhta.

Moqren menjadi putra terakhir mendiang pendiri Arab Saudi, Abdul Aziz bin Saud, dan Nayef berada di urutan pertama "generasi kedua", atau cucu Raja Abdul Aziz.

Pada Maret, Raja Abdullah mengangkat Moqren untuk mengisi jabatan baru, Wakil Putra Mahkota, dengan tujuan menghilangkan penghalang dalam jalur pewaris takhta.

Pangeran Mohammed bin Nayef, bahkan sebelum ia menjadi menteri dalam negeri, bertugas dalam memberantas Al Qaida setelah gelombang serangan mematikan di Negara Teluk tersebut antara 2003 dan 2007.

Pengamat yang berbasis di London, Abdelwahab Badrakhan mengatakan latar belakang Pangeran Mohammed bin Nayef mengisyaratkan bahwa sebagai raja ia akan "memprioritaskan keamanan", kenyataan yang "membuat nyaman mitra asing, terutama Amerika Serikat," katanya.

Pengangkatan tersebut membantu menguatkan kendali oleh "garis keturunan Sudayri" dari raja baru itu di dalam keluarga raja. Nama tersebut diambil dari Hissa binti Ahmad As-Sudayri, ibu Pangeran Mohammed bin Nayef dan mendiang saudaranya, Nayef.

Pengaruh mereka telah berkurang di bawah Raja Abdullah. Arab Saudi adalah tempat kelahiran Agama Islam dan dua kota suci umat Muslim, Makkah dan Madinah.

Bersama negara lain Teluk, Arab Saudi telah bergabung dalam operasi udara pimpinan AS terhadap kelompok fanatik Negara Islam, yang telah merebut banyak wilayah Suriah dan tetang Arab Saudi, Irak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini