Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank ICBC Indonesia menargetkan penyaluran kredit pada tahun ini dapat bertumbuh sebesar 35%.
Deputy Head of Strategic Management and Transformation Office Bank ICBC Indonesia Surya Wijaya mengatakan kredit yang disalurkan di sepanjang 2014 mencapai Rp24 triliun atau bertumbuh 20% year-on-year.
"Kredit tahun lalu paling banyak kami salurkan ke sektor infrastruktur dan manufacturing," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Pada 2014, ICBC menyalurkan kredit infrastruktur yakni pembiayaan pembangkit listrik di lombok senilai US$50 juta.
Tahun ini, lanjutnya, ICBC akan tetap menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur, manufacturing, dan industri yang berbasis ekspor.
"Target kredit kami memang lebih tinggi dari rata-rata rencana penyaluran kredit bank di Indonesia. Kami akan salurkan untuk pelaburan, power plant, toll road," katanya.
Untuk mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 35%, ICBC Indonesia telah menerbitkan global bond senilai US$500 juta atau Rp6,25 triliun dengan jangka waktu tiga tahun. Saat ini total aset yang dimiliki oleh ICBC Indonesia mencapai Rp45 triliun.
Obligasi tersebut ditawarkan dengan kupon 2,2% dan telah diserap oleh induk usaha yaitu ICBC Limitide. Dana tersebut telah dikantongi perseroan sejak 28 Januari 2015.
Selain dengan menerbitkan obligasi, ICBC Indonesia berpeluang memperoleh suntikan dana dari induknya ICBC limited senilai US$75 juta.
Surya menuturkan perseroan pada tahun ini juga akan menggenjot Small and Medium Enterprise (SME) yang saat ini masih kurang dari 2%.
"Ya kami akan tingkatkan jadi 5% tahun ini. Semoga akhir tahun ini bisa capai 5%," ucapnya.
Bank ICBC Indonesia akan memperluas pinjaman di sektor stragis bagi pembangunan ekonomi Indonesia, seperti: infrastruktur, listrik, industri berorientasi ekspor, telekomunikasi, transportasi, pertanian, dan unit kecil menangah (UKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel