Bank Sulut Perkuat Kredit Produktif

Bisnis.com,30 Jan 2015, 19:57 WIB
Penulis: Farodlilah Muqoddam
Bank Sulut/banksulut.co.id

Bisnis.com, MANADO -- PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) berambisi menaikkan porsi penyaluran kredit produktif yang saat ini baru mencapai sekitar 20% dari total kredit.

Herry Oroh, Pemimpin Divisi Perencanaan Bank Sulut, mengatakan pada tahun ini bank berjuluk ‘Torang Pe Bank’ tersebut berencana menambah alokasi kredit untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur terutama pembangunan jalan raya.

“Untuk proyek jalan tol, kami rencanakan akan ikut kredit sindikasi,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Jumat (30/1/2015).

Selain itu, potensi lain yang dinilai belum banyak tergarap oleh industri perbankan adalah pembiayaan di sektor maritim seperti armada kapal bertonase menengah dan kecil.

Pembiayaan kapal, menurutnya, dapat dikembangkan di wilayah perairan Sulut seperti Manado dan Bitung.

Selama ini, lanjutnya, penyaluran kredit ke sektor maritim masih sangat terbatas karena dinilai berisiko tinggi.

Padahal, dengan skema pembiayaan yang tepat, kredit pembelian kapal sangat potensial untuk mengerek porsi kredit produktif sekaligus membantu para nelayan kecil.

“Dulu ada cukup banyak pembiayaan kapal. Sekarang akan dikembangkan lagi,” katanya.

Di sisi lain, Bank Sulut juga akan terus meningkatkan porsi kredit ke segmen nasabah mikro yang bergerak di sektor perdagangan, pertanian, dan perkebunan.

Khusus untuk mengembangkan kredit mikro, bank bekerja sama dengan konsultan asal Jerman yang dinilai berpengalaman menangani kredit mikro.

Guna mengoptimalkan penanganan kredit produktif, bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulut itu berencana memanfaatkan satu kantor yang khusus memproses pengajuan kredit nonkonsumsi.

Adapun, total penyaluran kredit Bank Sulut sepanjang 2014 tercatat senilai Rp7,40 triliun, tumbuh 30,77% dibandingkan kredit pada tahun sebelumnya Rp5,66 triliun.

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun selama 2014 mencapai Rp8,21 triliun, melonjak 63,38% dibandingkan DPK pada 2013 senilai Rp5,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini