Mengejutkan...Ada Bangkai Monyet dalam AirAsia Nahas

Bisnis.com,04 Feb 2015, 20:40 WIB
Penulis: News Editor
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 dipindahkan dari Kapal Crest Onyx ke tempat penyimpanan barang bukti di Pelabuhan Kumai, Kalteng, belum lama ini./Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur yang berjibaku mengidentifikasi jasad korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501 sejak awal hingga hari ke-39 ini terheran-heran dengan hasil identifikasi salah satu jasad yang ternyata bukan jenazah manusia.

"Label jenazah B077 yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu itu ternyata non-human, tapi jenis primata. Sangat mungkin golongan monyet," ujar Ketua Tim DVI Komisaris Besar Budiyono di posko crisis center, Rabu, (4/2/2015).

Menurut Budiyono, bodypack dengan label B077 itu dikenali dari ciri-ciri model tubuh dan kerangkanya, yaitu kulit pada bagian belakang, mulai dari punggung lurus ke bawah sangat tebal, masih keras dan sangat kasar. "Ciri-ciri kulit semacam itu bukan menunjukan ciri kulit manusia," katanya.

Selain itu, arsitektur kerangka tulang pada jasad itu juga tidak memperlihatkan kerangka manusia secara utuh, sehingga semakin meyakinkan Tim DVI bahwa jenazah tersebut bukan manusia. Keyakinan itu diperkuat dengan panjang dari potongan tubuhnya sekitar 30 - 35 cm, tanpa kaki, tangan, kepala, dan pinggul karena sudah copot. "Berdasarkan temuan arsitektur tulang dan konsistensi kulit, maka Tim DVI memastikan bahwa label B077 itu nonhuman," kata Budiyono.

Budiyono memastikan label jenazah B077 tidak masuk dalam manivest korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. "Jadi jenazah itu kami singkirkan dari korban Air Asia," kata dia.

Dengan demikian, kata Budiyono, total jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara yang awalnya 78 dikurangi satu. Dari jumlah itu 68 di antaranya sudah berhasil teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini