Tender Konseptual Proyek Reaktor Daya Nonkomersial Tuntas April

Bisnis.com,04 Feb 2015, 15:14 WIB
Penulis: Lukas Hendra TM
Proyek Batan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menargetkan tender desain konseptual pembangunan reaktor daya nonkomersial berkapasitas 30 megawatt di Serpong, Banten tuntas pada April 2015.

Lelang yang dibuka pertengahan Januari 2015 itu memiliki nilai hingga Rp50 miliar.

Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir Batan Taswanda Taryo mengatakan saat ini lelang masih berlangsung dan belum ditentukan siapa pemenangnya.

"Kami targetkan pada Maret hingga April pemenang lelang sudah ada," ujarnya, Rabu (4/2).

Dia mengungkapkan pada 29 Desember 2014, rencana pembangunan reaktor daya nonkomersial (RDNK) telah memperoleh dukungan dari  tiga menteri.

Selain Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, dukungan juga diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Awalnya, pihaknya menargetkan pada Maret hingga April pekerjaan bisa dimulai sehingga diharapkan pada bulan November hingga Desember  pekerjaan desain engineering RDNK selesai.

Namun, target itu sepertinya sulit untuk dicapai. Pasalnya, akan ada satu proses lagi sebelum pekerjaan engineering, yakni lelang detail engineering design (DED).

Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto mengungkapkan pihaknya telah memperoleh alokasi dana dari pemerintah pada tahun anggaran 2015 untuk mewujudkan pembangunan reaktor dana nonkomersial (RDNK) tersebut.
 
“Dananya Rp50 miliar untuk conceptual design [desain konseptual],” katanya.
 
Dia mengatakan dana sebesar Rp50 miliar hanya untuk conceptual design. Nantinya, lanjutnya, ketika conceptual design sudah ada maka Batan akan melakukan lelang lagi untuk detail engineering design (DED).
 
Khusus untuk DED, katanya, rencananya pendanaan akan disediakan secara multiyears dengan durasi hingga 5 tahun, setiap tahun akan tersedia sekitar Rp300 miliar.
“Jadi akan ada tender lagi untuk DED,” ujarnya.
 
Djarot mengungkapkan pihaknya akan membuka kesempatan bagi seluruh vendor untuk masuk dan nantinya akan dipilih yang memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk pembangunan RDNK itu.
 
“Jepang, Tiongkok, Korsel, Jerman silakan saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini