Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan siap mundur dari jabatannya jika Presiden Joko Widodo memutuskan hal tersebut terkait hasil audit International Civil Aviation Organisation atau ICAO.
Perlu diketahui, audit ICAO menjadi dasar bagi berbagai badan penerbangan dunia seperti Federal Aviation Administration (FAA) serta Uni Eropa untuk mengeluarkan peringkat keselamatan penerbangan setiap negara.
FAA, saat ini menempatkan Indonesia ke dalam kategori 2 atau tidak aman sehingga semua maskapai penerbangan Tanah Air dilarang terbang di atas wilayah udara Negeri Paman Sam.
Sementara itu, Uni Eropa masih menerapkan larangan terbang di wilayah udara benua itu bagi maskapai Indonesia, kecuali Garuda Indonesia.
“Kalau nanti rating dari FAA dan Uni Eropa tidak berubah dan ada yang mendesak, saya siap mundur, kalau Presiden memerintahkan hal itu,” kata Jonan, Kamis (5/2/2015).
Akan tetapi, dia menambahkan, para pihak yang mendesak tersebut harus menyiapkan pengganti menteri yang memiliki kemampuan yang hebat sehingga bisa meningkatkan rating keselamatan penerbangan Indonesia di mata dunia.
Sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jonan mengaku akan mengganti pejabat eselon I dan II pada Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan jika hasil audit ICAO pada Mei 2015 mengatakan kesenjangan implementasi antara aturan dan praktik lapangan masih terbuka lebar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel