Yordania Siapkan Serangan II ke Basis ISIS, Raja Abdullah: Dendam Harus Tuntas

Bisnis.com,07 Feb 2015, 04:28 WIB
Penulis: News Editor
Sebuah bom berlafalkan ayat Al-Quran diabadikan dari pesawat tempur Angkata Udara Kerajaan Yordania di sebuah pangkalan udara, sebelum dihujamkan ke sarang kelompok militan ISIS di kota Raqqa, Suriah, Kamis (5/2/2015)./Reuters

Bisnis.com, AMMAN - Setelah serangan pertama dilancarkan ke kamp militer dan gudang persenjataan untuk melumpuhkan perlawanan ISIS, jet-jet tempur Yordania kembali menyiapkan serangan udara gelombang kedua yang dinyatakan akan lebih kejam daripada sebelumnya.

Hal itu diungkapkan secara resmi oleh pemerintah Yordania pada Jumat (6/2/2015), bahwa mereka akan menggempur basis kekuatan ISIS untuk membalaskan dendam kematian pilot Yordania Muath al-Kasasbeh yang dibakar hidup-hidup oleh militan ISIS.

 “Serangan dadakan dari pasukan udara kami sebelumnya telah membabat sejumlah target dari komplotan Daesh,” kata seorang sumber dari militer Yordania dalam sebuah siaran televisi sambil mengumpat dalam bahasa Arab dengan menyebut nama-nama para militant ISIS tersebut. Dia menambahkan pasukan Yordania segera mengabarkan secara detail atas rencana serangan itu.

Sebelumnya, Kamis (5/2/2015), pasukan tempur Angkatan Udara Kerajaan Yordania telah mengirimkan 10 jet tempur untuk membabat sejumlah target kekuatan ISIS di Suriah. Pada Jumat, (6/2/2015), ISIS mengklaim serangan jet tersebut ikut menewaskan tawanan ISIS berjenis kelamin wanita asal AS.

Namun, pemerintah Yordania telah menyangkal dan sangat meragukan klaim sepihak dari ISIS atas tewasnya sandera AS tersebut. Juru Bicara Pemerintah Yordania Mohammad Momani membantah ada korban dari pihak AS dan menyatakan hal itu semata-semata propaganda murahan para criminal ISIS.

Sebelumnya, Raja Abdullah telah bersumpah membalaskan dendam pilot Muath al-Kasasbeh yang telah dibunuh ISIS secara brutal dan memerintahkan para komandan tempurnya bersiap melakukan pembalasan militer bersama koalisinya AS terhadap kelompok ISIS. Namun, banyak warga Yordania takut negaranya akan terseret lebih jauh ke dalam konflik yang dapat memicu reaksi lebih kejam dari para militant ISIS ke dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini