Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk mencatat posisi aset sebesar Rp103,12 triliun pada 2014 atau tumbuh 6% secara tahunan.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, mengatakan kenaikan aset didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 7% menjadi Rp68,4 triliun. Peningkatan aset juga didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai 6% menjadi Rp72,8 triliun.
Pertumbuhan kredit OCBC NISP melambat seiring beragam tekanan di industri perbankan sepanjang tahun lalu.
Parwati menyebut, tahun lalu kompetisi sangat ketat, ditambah kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi membuat pertumbuhan tahun lalu lebih lamban.
"Kami tetap optimis bahwa industri perbankan Indonesia memiliki potensi yang lebih baik di tahun 2015, jelasnya dalam siaran pers yang diterima bisnis.com, Senin (9/2/2015).
Kendati penuh tantangan, OCBC NISP bisa mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,33 triliun atau tumbuh 17%. Perolehan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 19% menjadi Rp3,74 triliun.
Menghadapi persaingan yang kian ketat, Parwati menyebut perseroan akan terus berinovasi dan mengembangkan sejumlah produk dan layanan sebagai wujud komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada nasabah.
OCBC NISP juga berniat memperkuat sinergi dengan induk usaha, yakni OCBC Group Singapura untuk meningkatkan potensi di kawasan Asia Tenggara.
"Ini juga mendukung akses perbankan nasabah secara International," tegasnya.
Hingga Desember 2014, OCBC NISP memiliki 337 jaringan kantor di 59 kota. Bank yang berdiri di Bandung pada 1941 itu juga memiliki 759 ATM di seluruh Indonesia dan didukung oleh 6.654 orang karyawan yang berdedikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel