Penyanyi Rap Jerman, Denis Mamadou Cuspert, Petempur ISIS? AS Masukkan Dalam Daftar Teroris

Bisnis.com,10 Feb 2015, 20:20 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Amerika Serikat menambahkan nama mantan penyanyi rap Jerman, Denis Cuspert, ke dalam daftar teroris atas perannya sebagai petempur dalam kelompok Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak, kata Departemen Luar Negeri, Senin (9/2/2015)./www.zukunftskinder.org

Bisnis.com, WASHINGTON -   Amerika Serikat menambahkan nama mantan penyanyi "rap" Jerman, Denis Cuspert, ke dalam daftar "teroris" atas perannya sebagai petempur dalam kelompok Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak, kata Departemen Luar Negeri, Senin (9/2/2015).

Penyanyi berusia 39 tahun itu, yang sebelumnya menyanyi "rap" di Berlin dan sekarang menggunakan nama Abu Thalhah al-Almani, adalah salah satu petempur terkenal Barat untuk IS. Dia didaftar sebagai pendukung Al-Qaeda oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Keputusan Amerika Serikat untuk memasukkan Cuspert dalam daftar "teroris global" akan membekukan semua aset Cuspert di bawah kendali AS dan melarang transaksi dengannya.

Cuspert bergabung dengan IS pada tahun 2012 dan telah muncul dalam berbagai video dari kelompok itu, termasuk satu pada November "di mana ia muncul memegang kepala yang ia klaim milik seorang pria yang dieksekusi karena menentang ISIL (IS)," kata Departemen Luar Negeri.

Munculnya para petempur asing di jajaran IS mengkhawatirkan banyak negara Barat.

"Cuspert adalah simbol dari upaya ISIL merekrut para petempur asing untuk jajarannya - orang yang telah terlibat dalam kegiatan kriminal di negara asal mereka yang kemudian melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah untuk melakukan kejahatan yang jauh lebih buruk terhadap rakyat negara-negara itu," kata Departemen Luar Negeri.

Cuspert telah mengucapkan janji setia pada pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi dan merupakan perekrut utama petempur dari Jerman.

Jaksa Jerman telah meluncurkan penyelidikan pada Cuspert serta petempur asing lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini