Order Permesinan Naik, Ekonomi Jepang Diyakini Membaik

Bisnis.com,12 Feb 2015, 16:43 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Bank sentral memprediksi permintaan permesinan dari perusahaan-perusahaan di Jepang meningkat signifikan selama Januari-Maret tahun ini, sehingga kinerja perusahaan diharapkan terus menopang pemulihan ekonomi./Ilustrasi-Reuters

Bisnis.com, TOKYO – Order sektor permesinan oleh korporasi-korporasi Jepang tumbuh pada laju tercepatnya dalam enam bulan terakhir pada Desember 2014, sehingga diyakini menjadi sinyal penguatan pemulihan ekonomi.

Bank of Japan (BoJ) mencatat pemesanan permesinan naik 8,3% (year-on-year), setelah bulan sebelumnya naik 1,3%, sekaligus jauh lebih tinggi dari estimasi ekonom yang dihimpun Reuters yaitu kenaikan 2,4%. Dari bulan sebelumnya, pemesanan permesinan Desember naik 24,1%.

Bank sentral memprediksi permintaan permesinan akan meningkat signifikan selama Januari-Maret tahun ini, sehingga kinerja perusahaan diharapkan dapat terus menopang pemulihan ekonomi.

"Korporasi meraup pendapatan tinggi akhir-akhir ini dan mereka mulai memanfaatkan pendapatan tinggi tersebut untuk meningkatkan belanja modal perusahaan," jelas ekonom Mizuho Securities, Norio Miyagawa, Kamis (12/2/2015).

Miyagawa menuturkan kenaikan permintaan permesinan juga merupakan tanda pemulihan permintaan domestik yang hampir setahun terakhir terhempas oleh kenaikan pajak penjualan 3 persentase poin menjadi 8% April 2014 lalu.

"Dapat kita katakan pertumbuhan ekonomi saat ini mengarah sesuai ekspektasi bank sentral dan pemerintah," kata Miyagawa.

Dia menggarisbawahi permintaan permesinan yang lesu sepanjang tahun lalu karena korporasi amat berhati-hati melakukan belanja modal setelah kenaikan pajak penjualan membekukan belanja domestik dan menyebabkan pertumbuhan terkontraksi.

Seperti diketahui, pertumbuhan Jepang tekontraksi masing-masing 7,3% dan 1,9% pada kuartal pertama dan kedua tahun lalu, yang menjebak Negeri Sakura ini pada kontraksi terdalamnya.

Di sisi lain, data pemesanan permesinan juga merupakan kabar baik bagi bank sentral mengingat situasi ekonomi global yang tidak menentu dan perlemahan harga minyak dunia kian menjebak Jepang pada deflasi berkepanjangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini