Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja PT Bank International Indonesia Tbk. (BNII) merosot tajam hingga 54,8% dengan membukukan laba bersih Rp698,5 miliar sepanjang periode 2014 dari setahun sebelumnya Rp1,54 triliun.
SIMAK: Ini Berbagai Penyakit Akibat Perceraian
Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII, mengumumkan kinerja perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di PT Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/2/2015).
Kinerja BII sepanjang tahun lalu memang terbilang tidak menggembirakan. Pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 7,5% menjadi Rp5,93 triliun ketimbang tahun sebelumnya Rp5,51 triliun.
SIMAK: Inilah Markas Mata-mata di Negara Adikuasa
Pendapatan bunga memang melonjak menjadi Rp13,39 triliun tahun lalu dari sebelumnya Rp10,91 triliun. Namun, beban bunga juga melonjak dari Rp5,39 triliun menjadi Rp7,46 triliun pada 2014.
SIMAK: Pantesan Ruangan Pak Harto Dilapisi Antipeluru
Sementara itu, jumlah pendapatan operasional lainnya turun tipis dari Rp1,94 triliun menjadi Rp1,92 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan jumlah beban operasional lainnya justru meningkat menjadi Rp6,89 triliun dari sebelumnya Rp5,17 triliun.
Untuk itu, emiten berkode saham BNII tersebut membukukan kemerosotan pendapatan operasional bersih dari Rp2,29 triliun pada 2013 menjadi Rp964,51 miliar. Sehingga, laba tahun berjalan BII juga longsor menjadi Rp712,32 miliar dari sebelumnya Rp1,57 triliun.
Laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp752,68 miliar dari sebelumnya Rp1,24 triliun. Laba per saham dasar BNII tercatat tertekan menjadi Rp11 dari sebelumnya Rp26.
Per 31 Desember 2014, susunan pemegang saham BII masih dimiliki mayoritas oleh Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. sebesar 45,02%. Disusul kemudian oleh Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn Bhd. sebesar 33,96%, UBS AG London sebesar 18,31%, dan masyarakat sebesar 2,71%.
BACA JUGA:
Angelina Jolie Pikirkan Bocah 13 Tahun Budak Nafsu ISIS
Puteri Whitney Houston Pemakai Kokain & Heroin?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel