Franciscus Welirang: Pertumbuhan Impor Gandum Menakutkan

Bisnis.com,13 Feb 2015, 19:55 WIB
Penulis: Muhammad Avisena
Gandum. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Franciscus Welirang mengatakan permintaan impor gandum dari dalam negeri terus meningkat. Indonesia mengimpor lebih dari 7 juta ton pada 2014. Sementara itu dari total 29 pabrik penggilingan kapasitas ekspornya mencapai 10,3 juta ton.

Franciscus mengatakan permintaan impor gandum mengikuti pertumbuhan GDP sekitar 6%-7%. Tapi dengan perhitungan konservatif peningkatan akumulatifnya adalah 5% per tahun. Saat ini Indonesia sudah masuk ke dalam peringkat tiga besar dunia untuk impor gandum.

“Sekitar 5% dari 7 juta ton itu menakutkan. Setiap 3 tahun nambah 1 juta ton. Tapi kita tidak hanya berbicara untuk Indonesia, target kita Asean. Impor gandum di Indonesia juga termasuk untuk ekspor. Dia akan menggulung, bentuknya dalam bentuk terigu, ada dalam bentuk mie instan, mi kering,” ujarnya, Jumat (13/2/2015).

Ketua Gabungan Industri Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan ketergantungan impor gandum yang semakin tinggi setiap tahun membuat pengembangan bahan substitusi komoditas tersebut semakin mendesak.

 “Jumlahnya memang lumayan banyak, sekitar 7 juta ton. Saya kira akan meningkat. Tetapi ada semangat dari kita untuk mengurangi impor, ini perlu dipikirkan subsitusinya dari tepung-tepungan lainnya, tergantung dari inovasi,” kata Adhi.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor gandum pada 2013 mencapai 6,37 juta ton dan meningkat menjadi 7,43 juta pada 2014. Tetapi  sisi nilainya mengalami penurunandari US$2,43 miliar pada 2013 menjadi US$2,39 pada 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini