Mengarah pada Pesta Seks, Jawa Barat Larang Perayaan Valentine Day

Bisnis.com,13 Feb 2015, 17:46 WIB
Penulis: News Editor
Ilustrai perayaan Valentine di kalangan anak muda/News.com.au

Kabar24.com, JAKARTA - Ajakan merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine Day) yang jatuh pada Sabtu esok, 14 Februari 2015, menyebar di media sosial dengan mengajak para muda-mudi untuk ikut berpartisipasi.

Khawatir para anak didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan Negeri/Swasta terjebak ke dalam perayaan yang mengarah pada pergaulan bebas, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengeluarkan larangan perayaan Valentine Day di sekolah maupun di luar sekolah.

"Kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota agar menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk melakukan pemantauan/pengawasan kegiatan para siswanya," demikian penggalan isi surat edaran Pelaksana Tugas Kadis Pendidikan Jabar, Ahmad Hadadi.

Hadadi mengemukan pihaknya khawatir khawatir momentum Valentine Day dimanfaatkan sebagai ajang penyalahgunaan narkoba. "Jangan sampai momentum Valentine ini digunakan untuk pergaulan bebas. Kalau kasih sayangnya oke-oke saja. Tapi bisa tidak kasih sayang itu diarahkan misalnya kepada orang tua, orang jompo di panti-panti?" katanya.

Menurut Hadadi, gara-gara kekhawatiran itu, Dinas Pendidikan memilih memberlakukan larangan perayaan Valentine bagi siswa.

"Saat ini perayaan Valentine's Day lebih mengarah pada pesta, dekat dengan seks dan narkoba, itu yang kita khawatirkan. Kami mengingatkan agar setiap orang tua memperhatikan anak-anaknya karena momentum ini sering disalahgunakan," katanya.

Dia menegaskan melalui surat edaran itu, pihaknya meminta sekolah melakukan langkah-langkah yang diperlukan terkait dengan ajakan menggelar pesta Hari Valentine yang marak di media sosial yang dikhawatirkan melanggar norma agama, sosial, dan budaya.

"Sifatnya lebih melarang pesta Valentine di sekolah dan luar sekolah, dan meminta melakukan pengawasan agar jangan sampai anak-anak terjerumus ke hal yang negatif," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini