Larangan Merayakan Valentine's Day Menjalar ke Kota Tangerang

Bisnis.com,13 Feb 2015, 18:03 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
Perayaan Valentine's Day di kalangan anak muda dikhawatirkan memicu seks bebas./Ilustrasi-News.com.au

Bisnis.com, TANGERANG - Setelah sejumlah kota kompak melarang perayaan Hari Kasih Sayang alias Valentine's Day seperti Padang, Depok dan Makassar,  kini giliran Pemerintah Kota Tangerang melarang para pelajar seluruh tingkatan di kota ini untuk merayakan hari valentine pada 14 Februari 2015.

Abdurahman, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tangerang, mengatakan pelarangan tersebut berdasarkan kekhawatiran pemerintah daerah bahwa perayaan hari Valentine dapat memicu terjadinya pergaulan bebas di kalangan pelajar.

“Kami sudah kirimkan surat imbauan ke sekolah-sekolah agar para pelajar tidak merayakan hari Valentine. Karena, Valentine merupakan budaya Barat dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia,” ujarnya di Kota Tangerang, Jumat (13/2/2015).

Menurutnya, perayaan hari Valentine yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih dewasa. Jika ditiru oleh para pelajar yang secara emosi masih labil dikhawatirkan dapat menimbulkan perilaku tidak baik.

Kendati demikian, lanjutnya, para guru dan intansi pendidikan hanya dapat mengawasi para pelajar dari perilaku buruk di lingkungan sekolah, sementara di luar sekolah menjadi peran dan tanggung jawab orang tua dan keluarga.

Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang Teuku Iwan mengatakan pihaknya telah meminta Dinas Pendidikan untuk melarang dengan tegas pelajar merayakan hari Valentine, seperti yang sudah dilakukan oleh Kota Surabaya dan Makassar melalui.

“Perayaan ini bisa menjadi gerbang seks bebas di kalangan pelajar. Contohnya kasus seorang siswi yang melahirkan bayi di kebun warga beberapa waktu lalu. Itu sebagai fenomena gunung es pergaulan bebas,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemkot Tangerang melaksanakan larangan merayakan Valentine di tingkat pelajar dengan sangat tegas guna menyelamatkan generasi penerus bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini