VALENTINE DAY 2015: DPR Juga Menolak? Bahkan Tuding Suburkan Sex Bebas

Bisnis.com,13 Feb 2015, 18:47 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay berharap masyarakat tidak memfasilitasi perayaan Hari Valentine./www.happyvalentinesday2015wishes.com

Bisnis.com, JAKARTA -  Penolakan perayaan Valentine Daya atau Hari Kasih Sayang bukan hanya ditolak kaum muda di beberapa daerah sepergti Sampit dan Pamekasan. Bahlkan Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay berharap masyarakat tidak memfasilitasi perayaan Hari Valentine. Bahkan menuding  menjual barang-barang terkait hari itu  bisa menyuburkan praktik seks bebas seperti coklat berbonus kondom dan promosi diskon penginapan.

"Apa maksudnya beli coklat berbonus kondom? Apa maksudnya ada diskon penginapan pada malam Valentine? Tentu hal itu mengarah pada sesuatu yang tidak baik," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ia meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengawal moralitas masyarakat, terutama kalangan muda.

Bila perlu, pemerintah harus menindak para penjual produk yang jelas-jelas memfasilitasi orang-orang untuk berbuat tidak baik.

"Setidaknya, pemerintah memberikan imbauan dan larangan agar hal tersebut tidak merebak di tengah masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta masyarakat untuk melapor bila menemukan adanya pihak-pihak yang memfasilitasi anak usia sekolah berpotensi menjadi pelaku atau korban kejahatan seksual di Hari Valentine yang jatuh setiap 14 Februari.

"Masyarakat bisa melaporkan ke KPAI Jalan Teuku Umar Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat melalui telepon 021-31901556 atau faksimile 021-3900833 atau surat elektronik ke pengaduan@kpai.go.id," katanya.

Ia menengarai reaksi pasar dan pelaku usaha dalam menyambut Hari Valentine akan memanjakan pasangan muda dengan berbagai paket atau promosi.

Dikabarkan ada promosi penginapan bagi pasangan muda di Hari Valentine, coklat berhadiah kondom dan kontrasepsi, serta berbagai layanan lainnya.

"Jika masyarakat menemukan paket-paket khusus seperti itu, silakan laporkan ke KPAI. Kami akan menindaklanjuti," tuturnya.

Susanto mengatakan tidak sedikit anak sekolah yang menjadi korban kekerasan seksual saat Hari Valentine.

Di lain pihak, Valentine juga dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai promosi dan paket.

Menurut Susanto, KPAI telah mendapat pengaduan dari masyarakat bahwa ada pelaku usaha hotel yang memberikan diskon 50 persen kepada pasangan yang menginap.

"Bagaimana jika yang menginap anak usia sekolah? Tentu ini masalah serius," ujarnya.

BACA JUGA

- Perayaan Valentine Day Ditolak? Ini Alasan Mereka

- Larangan Merayakan Valentine's Day Menjalar ke Kota Tangerang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini