Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) mencatatkan penurunan laba sebesar 12,50% sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum di situs resmi Bank Indonesia yang dikutip Bisnis.com, Bank Bukopin mencatatkan perolehan laba sepanjang tahun lalu senilai Rp817,77 miliar (belum diaudit) atau turun dari laba 2013 senilai Rp934,6 miliar.
Penurunan laba ini disebabkan meningkatnya biaya dana perseroan. Pada 2013 biaya dana Bank Bukopin senilai Rp3,5 triliun, sedangkan hingga Desember 2014 biaya dana naik sebesar 22,82% menjadi Rp4,29 triliun.
Porsi tabungan dan giro sebesar 38,53% atau senilai Rp23,68 triliun dari total DPK Rp61,47 triliun. Sedangkan porsi simpanan berjangka sebesar 61,47% atau senilai Rp37,79 triliun.
Dari sisi kredit, hingga Desember 2014 kredit yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp51,51 triliun atau naik 6,31% dari outstanding kredit tahun sebelumnya senilai Rp48,45 triliun.
Sebelumnya, DIrektur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi memproyeksikan laba bersih yang diraih pada 2014 tidak akan melampaui laba yang diraih pada tahun sebelumnya akibat tingginya biaya dana atau cost of fundperseroan.
"Laba kami 2014 tidak akan melampaui laba 2013. Rata-rata semua bank kan terkoreksi labanya karena cost of fund. Hanya bank-bank besar saja yang bisa melampaui laba 2013," ucapnya.
Glen menjelaskan biaya dana perseroan meningkat karena komposisi dana pihak ketiga (DPK) emiten berkode saham BBKP ini didominasi oleh dana mahal atau deposito yang berada di sekitar angka 60%.
Untuk menekan biaya dana, perseroan tahun ini membidik komposisi DPK berbalik menjadi 60% untuk dana murah dan 40% untuk deposito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel